jpnn.com, JAKARTA - Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan kedamaian. Islam juga agama penuh jiwa dan semangat kebangsaan.
Karena itu, di bulan Ramadan ini sudah seharusnya umat Islam makin meningkatkan ketakwaan dan rasa cinta tanah air demi untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA: Menakjubkan, Jari Telunjuk Iskandar bak Alat Scanner
"Islam agama yang menebarkan kasih sayang ke seluruh umat, bahkan sampai seluruh alam termasuk binatang dan tumbuhan. Apalagi sekarang kita tengah berada di bulan suci Ramadan. Marilah kita tingkatkan ketakwaan dan menebar kepedulian kepada sesama, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," kata Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail di Jakarta, Kamis (8/6).
Ajakan itu disampaikan berkaitan masih terjadinya ancaman radikalisme dan terorisme di bulan Ramadan ini.
BACA JUGA: Jengkol Mahal, Dua Kali Harga Daging Ayam
Seperti diketahui, beberapa hari menjelang Ramadan, terjadi teror bom di Kampung Melayu, Jakarta, yang memakan tiga korban tewas anggota kepolisian.
Bahkan, di luar negeri, teror terjadi saat bulan Ramadan ini seperti aksi teror di London, Paris, bom di Afganistan, dan Iran.
BACA JUGA: Kebutuhan Uang saat Ramadan di Jatim, BI Prediksi Rp 29,6 Triliun
Menurut Kiai Satori, sebagai agama yang damai, Islam melarang bahkan mengharamkan umatnya melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun.
Apalagi, kemudian ada orang berperilaku yang membuat orang lain takut seperti teror.
"Kalau orang Islam pasti tidak akan melakukan hal-hal kekerasan, apalagi melakukan teror di bulan Ramadan ini. Dengan demikian, bila ada yang melakukan itu, perlu ditelusuri apa motivasinya dan siapa sebenarnya mereka. Kita perlu hati-hati dengan kelompok seperti ini agar umat merasa aman," terang Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.
Dia menilai, salah satu yang mendasari orang-orang melakukan kekerasan atas nama agama itu karena mereka salah memaknai jihad.
Menurutnya, jihad itu seharusnya berjuang untuk menegakkan kebenaran dan agama Allah dengan cara yang baik.
Dengan demikian, caranya juga harus dilakukan dengan baik, bukan dengan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain.
Karena itu, alangkah baiknya bila bulan Ramadan ini diisi untuk mengukuhkan ibadah, berbuat baik kepada sesama dan memperkuat hubungan dengan pencipta dan sesama.
Sebab, orang yang bertakwa itu adalah orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
"Kalau Allah melarang membunuh, berbuat jahat, merusak, maka kita harus taat menjauhi hal-hal seperti itu sehingga ketakwaan ini semakin kokoh. Apalagi takwa itu salah satu tujuan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dengan ketakwaan ini bangsa Indonesia merasa aman, karena kalau ribut dan terjadi teror terus, semua menjadi rugi. Ekonom rugi, pedagang rugi, politisi rugi, Indonesia rugi," ungkap Kiai Satori.
Dia menegaskan, karena Islam agama yang lembut, orang yang masih memiliki pemikiran radikal itu harus memahami agama Islam yang sebenarnya dan sumber yang baik.
Dengan demikian, mereka tahu bahwa Islam itu melarang kekerasan, teror, dan kejahatan.
"Kami imbau mereka semakin dekat dengan Alquran dan Sunah, dan ajaran yang disampaikan orang yang terdahulu tentang Islam yang lembut dan damai," pungkasnya. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebanjiran Order dan Pesanan Transaksi Online di Awal Ramadan
Redaktur & Reporter : Ragil