Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kepri: Kami Dihadapkan dengan Persoalan Dilematis

Selasa, 24 Maret 2020 – 05:29 WIB
Ilustrasi - Simulasi penanganan pasien terinfeksi virus corona. Foto : Antara /Sumarwoto

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Para dokter dan tenaga medis lainnya yang menangani pasien terduga terpapar virus corona (COVID-19) di Provinsi Kepulauan Riau mengeluhkan jumlah alat perlindungan diri (APD) yang terbatas.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kepri Rusdani, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Senin (23/3), mengatakan, dokter dan paramedis tidak mungkin dapat merawat pasien yang terkait COVID-19 tanpa APD.

BACA JUGA: Dokter Bambang Sutrisna Meninggal karena Corona, Putrinya Curhat Hal Paling Menyedihkan

Kondisi sekarang, APD yang tersedia tinggal sedikit. Dokter dan paramedis memiliki kewajiban menangani pasien. Namun juga harus melindungi diri.

Dokter yang tidak menggunakan APD, kata dia potensial tertular virus mematikan itu. Sementara sekarang, APD terbatas.

BACA JUGA: Pernyataan Ketua Perkumpulan Dokter Ditujukan ke Presiden Jokowi

Hal ini yang menyebabkan dokter dan paramedis dihadapkan persoalan yang rumit.

"Kami dihadapkan dengan persoalan dilematis, yang sebenarnya dapat diselesaikan jika APD mencukupi. Kami siap bekerja maksimal untuk masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Adian Napitupulu: Excavator Siang Malam Menggali Kuburan jika Negara Lambat

Rusdani mengemukakan keluhan para dokter dan paramedis itu disampaikan tadi siang. Hasilnya, sejumlah organisasi kedokteran dan paramedis melayangkan surat terbuka.

Surat itu, tegasnya sama sekali bukan untuk provokasi, melainkan mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyediakan APD, apapun caranya karena hal itu penting.

Selain itu, lanjutnya surat terbuka yang beredar di media sosial itu juga untuk menggugah hati masyarakat agar tidak lagi keluar rumah, dan tidak berkumpul/keluyuran.

Selagi masyarakat keluar rumah, rantai penularan virus ini akan semakin panjang. Kondisi ini, tentunya akan menyulitkan tim medis dan pemerintah untuk memutus rantai penularan COVID-19.

Semakin banyak pasien, kata dia semakin sulit dokter dan paramedis menanganinya karena keterbatasan SDM, alat, ruang isolasi dan APD.

"Ayolah, bersama-sama kita selesaikan permasalahan serius ini. Sayangi diri kita, sayangi keluarga dan sayangi teman dan saudara-saudara kita. Di rumah saja, lebi baik," tegasnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler