Ketua KADIN Indonesia Ajak Umat Islam Untuk Jadi Pengusaha

Selasa, 19 Oktober 2021 – 19:10 WIB
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid saat diskusi bertema ‘Meneladani Rasulullah SAW Dalam Membangun Peradaban yang Berpusat di Masjid," di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (19/10/2021). Foto: Dok. Kadin

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan perlu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Indonesia membutuhkan lebih banyak pengusaha,” kata Arsjad Rasjid saat diskusi bertema ‘Meneladani Rasulullah SAW Dalam Membangun Peradaban yang Berpusat di Masjid," di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (19/10/2021).

BACA JUGA: Sukses Berbisnis, Pengusaha Muda Ini Mengaku Terinspirasi Bob Sadino

Arsjad mengajak umat Islam untuk menjadi pengusaha seperti Nabi Muhammad SAW. Dia mengatakan masjid bisa mengambil peran untuk mendorong hal tersebut.

“Bagaimana umat bisa jadi pengusaha dan akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan,” ujar Arsjad Rasjid.

BACA JUGA: Kepada Delegasi UAE, Arsjad Paparkan Pentingnya Peranan UMKM

KADIN Indonesia, menurut Arsjad, siap untuk membantu terciptanya lebih banyak lagi pengusaha yang berasal dari masjid.

Namun, dia mengingatkan perlu perubahan mental dan pendidikan untuk membuat seseorang bisa sukses menjadi pengusaha.

BACA JUGA: Sultan DPD RI Merespons Kontroversi Pergeseran Hari Libur Maulid Nabi, Simak

Menurut dia, pendidikan dimaksudkan antara lain pendidikan di bidang keuangan dan digital, yang di era modern ini akan memudahkan seseorang untuk berbisnis.

“Bagaimana mentoring jadi pengusaha, lalu bagaimana literasi keuangan dan bagaimana literasi digital," kata Arsjad.

Arsjad juga menekankan perlunya kemampuan untuk memformalkan usaha. Hal itu menurut Arsjad Rasjid, sudah dimudahkan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Melalui undang-undang tersebut, pemerintah telah memangkas sejumlah persyaratan pendirian perusahaan sehingga saat ini masyarakat bisa lebih mudah membangun usaha.

Di era Covid-19 saat ini, menurut Arsjad, muncul pengusaha-pengusaha baru sehingga akan membantu pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.

Dia menyebut pemulihan di bidang kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan pemulihan di bidang ekonomi yang terdampak pandemi, juga hal yang tidak boleh ditinggalkan.

“Jangan sampai kita kalah dalam peperangan menghadapi pandemi, yang akan berdampak pada sosial. Bagaimana juga kita bersama-sama membangun, memulihkan kesehatan,” ujar Arsjad.

Sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengaku memiliki sejumlah tugas.

Selain menciptakan lebih banyak lagi pengusaha, dia juga memiliki tugas untuk meningkatkan pengusaha-pengusaha yang sudah ada. Juga mengupayakan bagaimana pengusaha mikro, kecil dan menengah bisa naik kelas, dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kami ingin membuka suatu sinergi, bersama-sama bergotong royong, menciptakan lebih banyak lagi pengusaha," ujarnya.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla dalam kesempatan yang sama menekankan dari seratus orang kaya di Indonesia, hanya sebagian kecilnya yang beragama Islam.

Sebaliknya, dari seratus orang yang kurang sejahtera di Indonesia, bisa dikatakan sebagian besarnya adalah muslim.

Oleh karena itu, dia mendorong masjid untuk membantu umat bisa lebih sejahtera. Salah satunya adalah dengan mendorong umat menjadi pengusaha.

“Jangan masjid yang bikin usaha, tetapi jemaahnya. Pengurus masjid jangan bikin usaha. Nanti kalau jemaah mampu, dia membagi infak lebih banyak,” ujar Jusuf Kalla.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pada diskusi tersebut sempat memaparkan hasil risetnya tentang masjid di era Nabi Muhammad SAW.

Nasarudin mengatakan masjid bukan hanya tempat untuk salat. Masjid di era nabi juga digunakan untuk menyelesaikan sengketa, untuk pusat pendidikan dan sebagai pusat pemantauan kesejahteraan umat.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler