jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyebut bahwa rencana pembentukan Komponen Cadangan bukanlah upaya untuk memunculkan militerisme gaya baru di Indonesia.
"Komcad bukanlah upaya untuk memunculkan militerisme. Kaum milineal dan generasi Z juga jangan terlalu phobia terhadap militer," jelas Huda dalam diskusi virtual tentang wacana Komponen Cadangan dan upaya membangun budaya bela negara di perguruan tinggi yang diselenggarakan Human Studies Institute (HSI) Sabtu (12/9).
BACA JUGA: PP Belum Terbit, Kemhan Tak Bisa Menjalankan Program Komcad
Hanya saja menurut Huda, terlebih dahulu perlu dirumuskan mekanisme pembentukan Komcad dan materi pendidikan bela negara itu agar lebih matang dan terarah.
"Mekanisme dan materinya harus jelas, supaya tidak muncul keraguan dan prasangka lain,"
BACA JUGA: RUU Komcad Harus Persetujuan Publik
"Lebih dulu harus ada kolaborasi antara Kemhan, Kemendikbud dan Komisi X,"
Huda memandang Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Pramuka punya peran sangat strategis untuk mengisi Komcad.
BACA JUGA: RUU Komcad Dinilai Tidak Amanat Reformasi
"Kemudian perlu diperkuat kembali oleh Menwa dan Pramuka agar Komcad ini bisa segera terbentuk", ucap Huda.
Pihaknya bahkan siap jika memang diperlukan revisi UU No 23 Tahun 2019 tentang PSDN untuk memperkuat Menwa dan entitas belanegara lainnya.
Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Direktur Eksekutif HSI Rasminto tersebut, Connie Rahakundinie pun setuju bahwa untuk membantu cita-cita pemerintah mewujudkan pembentukan Komcad sebagai elemen bela negara peran Menwa sangat vital.
"Menwa strategis karena terbiasa mendidik kader menjadi insan bela negara serta calon-calon pemimpin masa depan," ucap Connie.
Di sisi lain, Praktisi pendidikan Satriwan Salim pun memandang Menwa sebagai organisasi yang paling siap untuk terlibat dalam upaya pembentukan Komcad.
"Terkait Komcad, lebih baik dioptimalkan dan diperbadayakan Resimen Mahasiswa," jelas Satriwan.
"Karena sudah jelas punya minat bela negara, lengkap keanggotaan nya serta sudah dilatih bela Negara sejak awal masuk menwa," pungkasnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil