jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengaku tidak pernah mendesain skenario agar 75 pegawai lembaga antirasuah tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Apa kepentingan saya membuat list orang?" ujar jenderal kepolisian bintang tiga itu menjawab pertanyaan media di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/6).
BACA JUGA: Bagaimana Nasib Pegawai KPK yang Tidak Lulus TWK? Begini Respons Moeldoko
Menurut Firli, urusan TWK menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing pegawai KPK. Apalagi, pelaksanaan tes tersebut telah tertuang dalam aturan resmi.
"Orang lulus atau enggak lulus itu karena dia sendiri. Prosesnya sudah berjalan," kata dia.
BACA JUGA: Pegawai KPK Lolos TWK Resmi Dilantik Jadi ASN, Emrus Sihombing Beri Komentar Begini
Firli sebelumnya di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6) berbicara soal nasib 75 pegawai di lembaganya yang dinyatakan tidak memenuhi syarat TWK.
"Saya ingin sampaikan, kemarin saya jelaskan kepada seluruh pegawai yang hadir di pertemuan kami. Pimpinan KPK sudah memperjuangkan kawan-kawan kami," kata Firli di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/6).
BACA JUGA: Pegawai KPK yang Tak Layak Menjadi ASN Jangan Politisasi Proses TWK
Oleh karena itu, Firli tidak ingin mengulangi kembali penjelasannya itu. Dia bersama pimpinan yang lain ingin terus bekerja menyelesaikan proses alih status pegawai KPK.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) pada Selasa (25/5) lalu, dari 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK, sebanyak 24 orang masih dimungkinkan untuk dibina sebelum diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Sementara itu untuk 51 pegawai lainnya tidak dimungkinkan untuk dilakukan pembinaan dan tidak dapat bergabung kembali ke KPK. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan