Ketua KPK Harapkan Kader GMKI Terdepan Wujudkan Indonesia Bebas dari Korupsi

Jumat, 22 April 2022 – 01:26 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri, Ketua PGI Pendeta Gomar Gultom, Ketua Umum GMKI Jefri Gultom bersama kader GMKI pada acara Webinar GMKI bertema “Peran Mahasiswa dan Pemuda Gereja Dalam Memberantas Korupsi" pada Kamis (21/4). Foto: Tangkapan layar Webinar GMKI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua KPK RI Firli Bahuri mengharapkan kader Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia  (GMKI) menjadi garda terdepan dalam mempelopori pencegahan korupsi di Indonesia.

“Harapan saya, GMKI menjadi yang terdepan mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi,” kata Firli Bahuri saat berbicara dalam Webinar GMKI bertema “Peran Mahasiswa dan Pemuda Gereja Dalam Memberantas Korupsi" pada Kamis (21/4).

BACA JUGA: Bupati Mamuju: Daerah Ini Harus Bebas dari Korupsi

Webinar ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa terkait pencegahan korupsi.

Lebih lanjut, Firli juga mengatakan KPK siap membekali mahasiswa dalam pengetahuan antikorupsi.

BACA JUGA: DPR Sahkan RUU TPKS, Ketum GMKI Merespons, Pakai Frasa Titik Awal

Menurut Firli, KPK juga siap berkolaborasi dengan GMKI untuk mengedukasi masyarakat dalam rangka pencegahan korupsi sejak dini.

“Pemberantasn korupsi menjadi tanggung jawab moral seluruh anak bangsa,” tegas Firli Bahuri.

BACA JUGA: Aliansi Santri Probolinggo Dukung Firli Maju Capres 2024

Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta  Gomar Gultom menyampaikan PGI ikut memberikan edukasi kepada jemaat gereja di Indonesia tentang pencegahan korupsi.

Salah satunya melalui program pembuatan buku pendidikan korupsi bagi agama kristen serta memberikan edukasi kepada jemaat gereja.

Lebih lanjut, Ketum PGI mengajak GMKI berkolaborasi melakukan pencegahan korupsi melalui proses kaderisasi antikorupsi bagi mahasiswa dan pemuda gereja.

Ketua Umum GMKI Jefri Gultom mengajak seluruh mahasiswa untuk konsisten dan memiliki komitmen teguh untuk mengawal pemberantasan korupsi.

Jefri mengingatkan jangan sekadar jargon menolak korupsi tetapi perlu tindakan nyata untuk melawan korupsi.

“Korupsi adalah cara ampuh menghancurkan sebuah negara. Oleh karena itu, korupsi harus dilawan,” tegas Jefri Gultom.

Jefri juga memaparkan indeks presepsi korupsi Indoensia yang berada pada peringkat 96 dari 180 negara dengan skor 38.

“Data tersebut menunjukkan, budaya korupsi Indonesia mengakar dari pemimpin tingkat bawah hingga tingkat pusat," tegas Jefri Gultom.

Jefri Gultom juga menyoroti korupsi anggaran desa, bantuan sosial dan korupsi yang dilakukan oleh aparat penegakan hukum.

"Di tengah gejolak pandemi dan geopolitik, masih ada yang berani melakukan tindakan korupsi yang membuat rakyat makin susah dan sengsara," ujar Jefri.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler