SAMPIT - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Gusti Muhammad Firdaus ditemukan meninggal di ruang keluarga rumah pribadinya, Jalan Manggis V No 41 Sampit, Minggu (11/12) sekitar pukul 16.30 WIBKuat dugaan kematiannya lantaran sakit, sebab tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh
BACA JUGA: Ranperda Belum Disahkan, Pemkot Bakal Merugi
Apalagi rumah dalam kondisi terkunciPenemuan bermula dari kecurigaan warga sekitar
BACA JUGA: Produksi Tambang Terus Menurun
Sebab, pejabat tersebut tidak keluar rumah selama dua hariBACA JUGA: Radar Sulteng Bantu Korban Banjir
Ternyata Firdaus sedang duduk di atas sofa, dalam posisi bersandar dan tidak bernyawaSelain itu, tercium bau tak sedapWarga pun yakin, Ketua KPU Kotim itu telah meninggal.Selanjutnya, warga melaporkan kejadian ke Polres KotimWarga bersama petugas langsung mendobrak pintu depan, dan melihat televisi masih menyalaSedangkan, Drs HGM Firdaus duduk bersandar menggunakan celana training warna biru, dan baju kaos putihPosisi tubuh Firdaus kala itu bersandar miring di atas sofa, sedangkan kaki berada diantara meja dan sofaWajah dan tangan kanan korban sudah menghitamDiperkirakan Firdaus sudah dua hari meninggal
Ketua KPU Kotim ini tinggal sendiri di rumah, sedangkan keluarganya berada di JogjakartaPenemuan Firdaus mengejutkan komplek perumahan yang memang banyak dihuni pejabat ituKabar meninggal pria yang pernah beberapa kali menjadi camat langsung menyebar, sehingga banyak warga yang berkumpulPetugas kepolisian yang dipimpin langsung Kapolres Kotim AKBP Andhi Triastanto SIK, mendatangi langsung tempat kejadian.
Polisi memasang police line di pintu masuk rumah, dan atas permintaan pihak keluarga wartawan tidak diperkenan meliput ke dalam rumahKapolres Kotim AKBP Andhi Triastanto SIK melalui Kasat Reskrim AKP Wahyu Rohadi SIK mengatakan, ditemukan bekas muntahan di sofa, serta obat kapsul pegal linu
"Diperkirakan sudah meninggal dua hari, kita sudah cek semua dalam rumah dalam keadaan amanUntuk memastikan kita menunggu visum dokter," kata WahyuJenazah pria yang dikenal ramah itu dibawa ke ruang jenazah RSUD dr Murjani untuk divisum
Kepolisian juga membawa barang bukti obat, dan bekas muntahanTampak obat pegal linu kapsul yang masa kadarluasa pada Oktober 2011"Terakhir hari Jumat beliau masih masuk kantor, setelah dari rumah sakit jenazah dibawa ke rumah duka Jalan Manggis V No 41," ujar salah seorang keluarga Drs HGM Firdaus(cah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desa Berharap Dana Aspirasi Perubahan
Redaktur : Tim Redaksi