Ketua KPU Tepis Kabar soal Kisruh Coblosan di Hongkong

Senin, 07 Juli 2014 – 18:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menyatakan gambar tentang kisruh saat proses pemungutan suara untuk pemilihan presiden RI, di Hongkong, Minggu (6/7) tidak seluruhnya. Sebab, ada dua komisioner KPU yang tekah berada di Hongkon untuk memantau persiapan pemungutan suara yang digelar di Victoria Park itu.

“Kami mendapat informasi (tidak seperti yang digambarkan). Karena mulai Sabtu (5/7), dua komisioner KPU ditugaskan ke sana (Juri Ardiantoro dan Sigit Pamungkas) untuk memantau bagaimana persiapan pelaksanaan dan pascapelaksanaan,” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Senin (7/7).

BACA JUGA: Makin Kuat Ajakan untuk Melawan Intimidasi dan Kecurangan

Menurut Husni, laporan yang diperoleh dari Sigit Pamungkas menyatakan bahwa berita terdapat ratusan buruh migran tak dapat menyalurkan hak konstitusinya dan penyelenggara pemilu tak netral, sama sekali tidak benar. “Tuduhan terhadap yang bersangkutan tidaklah benar. Dia (Sigit) tidak pernah menyatakan hal-hal yang dituduhkan. Karena yang berbaju hitam di posisi tengah kerumunan itu adalah Sigit Pamungkas dan yang dituduhkan sebagai pejabat KJRI. Jadi Sigit bukan pejabat KJRI, tapi anggota KPU,” katanya.

Untuk menguatkan argumennya, Husni menyatakan bahwa di lokasi itu juga ada Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muhammad yang tengah melakukan tugas pemantauan. Karena itu, Husni sekali lagi menyatakan informasi tersebut sama sekali tidak benar.

BACA JUGA: Pilpres Ricuh di Hong Kong, Menlu Diminta Responsif

Selain terkait tudingan atas peristiwa yang terjadi di Hongkong, Husni juga membantah kabar yang menyebut surat suara di Taipei hanya memuat salah satu pasangan calon presiden tertentu. Menurutnya, foto-foto yang beredar di media sosial hanyalah permainan disain grafis semata.

“Tidak ada sama sekali itu. Kami sudah periksa ke percetakan maupun PPLN (panitia pemilihan luar negeri) di sana. Dan juga yang terakhir itu ada foto saudara Arief Budiman (komisioner KPU) memegang dua surat suara, satunya lengkap sementara satunya lagi sama seperti yang di Taipei, itu juga tidak benar,” katanya.(gir/jpnn)

BACA JUGA: KPK Didesak Periksa Mafia BBM Bersubsidi

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak KPU dan Bawaslu Usut Hitung Cepat Pilpres Luar Negeri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler