jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung perjanjian Kerja Sama Operasional (KSO) antara Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (LPDUK Kemenpora) dengan Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) dalam pengelolaan Akademi Digital Motorsport Indonesia (ADMI).
Melalui KSO tersebut, LPDUK Kemenpora bertindak sebagai pemilik tempat beserta seluruh fasilitas, sedangkan IMI dalam pengelolaan serta perawatan semua sarana dan prasarana yang terdapat dalam ADMI.
BACA JUGA: Bamsoet Pengin Hadirkan F1 di Bali
"KSO tersebut juga menjadi bukti kehadiran negara dalam pengembangan potensi bibit atlet maupun yang sudah menjadi atlet balap nasional," kata Bamsoet dalam Grand Launching ADMI di Jakarta, Sabtu (5/12).
Menurutnya, kehadiran ADMI sangat berguna sebagai tempat latihan para pembalap riil maupun pembalap virtual.
BACA JUGA: IMI Bikin Tata Cara Touring Berkendara, Bamsoet: Supaya Pengendara Motor Ngerti Sopan Santun
Selain itu, lanjut Bamsoet, juga sebagai tempat menggelar even digital motorsport berskala lokal hingga internasional.
"Di sisi lain, kehadiran IMI dalam manajemen bisa mendongkrak nilai ekonomis ADMI sehingga menghasilkan pemasukan bagi negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," ujar Bamsoet.
BACA JUGA: LPDUK Kemenpora Gandeng Pemprov DKI Manfaatkan Fasilitas Digital Motorsport
Calon ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini turut mencoba langsung kecanggihan simulator balap yang dimiliki ADMI.
Dari mulai getaran di bangku kemudi hingga ketegangan adrenalin, tak ubahnya seperti sedang balapan riil di sirkuit.
Menurut Bamsoet, tidak berlebihan jika dari segi bisnis, prospek ADMI sangat potensial mendatangkan keuntungan ekonomis yang besar.
"Setidaknya sampai satu hingga dua tahun ke depan dunia masih dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19, menyulitkan penyelenggara even balap mengundang atlet dari berbagai negara. Digital motorsport merupakan salah satu jawabannya. Tak perlu datang langsung menciptakan kerumunan, para atlet bisa mengikuti balapan skala internasional dari masing-masing simulatornya," tandas Bamsoet.
Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) ini memaparkan, tren perkembangan digital motorsport di dunia terus melaju kencang. Bahkan Fédération Internationale del'Automobile/FIA (Federasi Otomotif Dunia) sudah memasukkannya dalam salah satu cabang FIA, dan telah disertifikasi oleh federasi pada 2018.
Karena itu, Bamsoet menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh tertinggal.
Menurutnya, pada 2019 lalu FIA untuk pertama kalinya menyelenggarakan kompetisi digital motorsport (2019 FIA Motorsport Games).
Ajang ini diikuti 166 atlet dari 49 organisasi anggota FIA.
Tim Rusia keluar sebagai juara umum dengan satu medali emas dan tiga medali perunggu.
"Keterwakilan Indonesia di FIA diwakili oleh IMI. Karena sudah memiliki ADMI, tak menutup kemungkinan pada even serupa di tahun mendatang Indonesia bisa turut berpartisipasi. Sehingga bisa makin mengangkat nama Indonesia di level internasional," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy