Ketua MPR Apresiasi Badan Antidoping Dunia yang Cabut Sanksi untuk Indonesia

Sabtu, 05 Februari 2022 – 15:45 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kerja keras Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Indonesia Antidoping Organization (IADO).

Mulai 2 Februari 2022, Indonesia terbebas dari sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA).

BACA JUGA: Hari Kanker Sedunia, MPR Minta Penderita dan Penyintas Diberi Perawatan dan Edukasi

"Atlet dan tim Indonesia yang memenangi pertandingan di level internasional bisa mengibarkan bendera Merah Putih sekaligus mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah event olahraga internasional, hingga mengirim utusan untuk menduduki berbagai posisi di lembaga olahraga internasional," ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (5/2).

Ketua ke-20 DPR RI ini menambahkan, bagi keluarga besar IMI, kabar menggembirakan tersebut menambah daya semangat dalam memajukan olahraga otomotif tanah air.

BACA JUGA: MPR RI Minta Pemerintah Perhatikan Kelompok Rentan di Tengah Lonjakan Kasus Omicron

Pada 2022, selain menyelenggarakan kejuaraan bergengsi dunia seperti MotoGP dan Jakarta E Prix (Formula E), IMI sedang mengupayakan agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan motorsport dunia lain.

Misalnya, Asia Pacific Rally Championship, World Rally Championship hingga MXGP.

BACA JUGA: Bamsoet Ramaikan Pasar NFT, Tiga Video Kecelakaannya Bakal Dijual di OpenSea

"Sepanjang 2022, para atlet motorsport Indonesia akan turun di kejuaraan motorsport dunia. Antara lain, Sean Gelael di World Endurance Championship, Mario Suryo Aji di Moto3 World Championship 2022, hingga pembalap muda berusia 11 tahun, Qarrar Firhand Ali," tandas Bamsoet.

Ketua umum IMI ini menerangkan, berkat kerja keras semua pihak, pembebasan terhadap sanksi WADA bisa lebih cepat dilakukan.

Hukuman awal yang seharusnya berlaku satu tahun sejak dijatuhkan pada 7 Oktober 2021 bisa dipercepat hanya sekitar empat bulan.

"Sanksi dari WADA cukup menjadi yang pertama dan terakhir. Jangan sampai terulang kembali. Sekaligus menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya bagi IADO, untuk melakukan perbaikan. Seperti menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder olahraga agar tercipta pelaksanaan doping yang baik," tandas Bamsoet. (mrk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler