jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi berbagai capaian dan peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sepanjang 2022.
Salah satunya BPK menginisiasi pembentukan Supreme Audit Institution 20 (SAI20) sebagai engagement group baru di G-20.
BACA JUGA: BPKH Gandeng KPK Kawal Pengelolaan Dana Haji, Ashabul Kahfi Bilang Begini
Inisiasi BPK ini dilakukan untuk mendukung upaya Pemerintah G20 dalam mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik di tingkat global.
"SAI20 dibentuk sebagai platform pertemuan badan pemeriksa atau Supreme Audit Institutions (SAI) negara anggota G20," kata Bamsoet yang akrab disapa, Jumat (13/3).
BACA JUGA: Ketua MPR Bambang Soesatyo Dukung Kolaborasi Pemuda Pancasila dengan Kadin Indonesia
Hal itu disampaikan Bamsoet seusai bertemu Ketua BPK Isma Yatun sekaligus mengantarkan undangan ujian terbuka doktoralnya di Fakultas Hukum Universitas Pajajaran Bandung.
Dijelaskan Bamsoet, SAI20 dibentuk dengan tujuan memberikan kontribusi kepada pemimpin G20 dalam area transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik, dan membangun kemitraan global dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem dan komunitas G20.
Bamsoet memuji pencapaian lainnya, yakni Ketua BPK Isma Yatun terpilih sebagai Ketua Panel Auditor Eksternal PBB (Chair of Panel of External Auditors of the United Nations, the Specialized Agencies and the International Atomic Energy Agency) periode Desember 2022-Desember 2023.
Pada periode sebelumnya, BPK terpilih sebagai Wakil Ketua United Nations (UN) Panel of External Auditors untuk 2022.
"Kepemimpinan BPK pada Panel Auditor Eksternal organisasi PBB ini semakin membuktikan pengakuan dunia internasional atas kapasitas BPK sebagai lembaga pemeriksa profesional.
"Selain itu, dengan terpilihnya BPK sebagai Ketua Panel Auditor Eksternal PBB semakin mempertegas peran aktif dan kontribusi Indonesia pada dunia internasional," imbuh Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menyampaikan dalam pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2022, BPK juga mencermati berbagai perkembangan yang terjadi, baik di tingkat nasional, regional, maupun global, yang memengaruhi pelaksanaan APBN 2022.
"Perkembangan tersebut di antaranya adalah pelaksanaan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang masih berlangsung, penyelenggaraan even internasional G20, yang tentunya memengaruhi realisasi APBD," pungkasnya. (mar1/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi