Ketua MPR: Bangsa Indonesia Harus Kreatif dan Inovatif Menghadapi Revolusi Industri 4.0 

Kamis, 11 November 2021 – 22:01 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat jadi pembicara dalam Seminar Nasional 'Investasi Berasaskan Pancasila' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/11) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan bangsa Indonesia harus mandiri terhadap sumber daya yang dimiliki agar tidak tergerus arus modernisasi dan globalisasi. 

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menyebutkan bangsa Indonesia harus kreatif, inovatif, dan menguasai ilmu pengetahuan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.

BACA JUGA: Bamsoet Minta Pemerintah Fokus Menekan Lonjakan Kasus Covid-19 di 155 Kabupaten/Kota

"Tegas mengambil jalan keluar, berani menghadapi perubahan dan tetap mempertahankan nilai-nilai jati diri bangsa kita," kata Bamsoet dalam Seminar Nasional ‘Investasi Berasaskan Pancasila’ di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/11).

Politikus Partai Golkar itu menyebutkan Pancasila sebagai dasar negara juga harus diterapkan dalam perekonomian mendatang. "Ketuhanan Yang Maha Esa mengharuskan para pelaku ekonomi untuk menjadikan itu sebagai pedoman aktivitas," ujar mantan ketua DPR itu.

BACA JUGA: Bamsoet: Pelaksana Lomba Olahraga Bermotor Harus Berkompeten dan Berkualitas

Menurut Bamsoet, sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mendorong setiap pelaku ekonomi tidak hanya memandang aktivitas dengan kacamata kuda dan memaknai regulasi secara kaku. 

Namun, lanjut Bamsoet, juga harus mempertimbangkan apakah yang dilakukan telah memenuhi nilai kemanusiaan dan keadilan.

BACA JUGA: Inkoppas Terus Mendorong Digitalisasi Pasar Hadapi Revolusi Industri 4.0

Bamsoet menambahkan dalam sila ketiga Pancasila, yakni Persatuan Indonesia, pelaku ekonomi tidak boleh sengaja memecah belah persatuan dengan cara mendominasi kelompok tertentu atas ekonomi.

"Itu dapat menjadi bom waktu yang dapat merusak tatanan ekonomi dan tatanan berbangsa bernegara," ungkapnya.

Dia menambahkan sila keempat Pancasila, yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan,  mendorong peningkatan rasa memiliki terhadap produk hasil karya anak bangsa yang diartikan saling tolong menolong dengan konsep kemitraan.

"Keadilan Sosial (sila kelima Pancasila) memberikan makna bahwa upaya untuk mencapai tujuan individu tidak boleh melupakan tujuan sosial bersama," sambungnya.

Bamsoet meyakini apabila semua hal dilandasi dengan Pancasila, maka bangsa Indonesia yang akan menghadapi bonus demografi bisa meraih kemajuan yang besar.

"Agar apa yang dimaksud oleh para pendiri bangsa ini dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bisa kita capai dengan waktu yang sesingkat-singkatnya," pungkasnya.

Dalam acara seminar nasional itu hadir pula Wakil Presiden Ke-6 RI Try Sutrisno yang ditunjuk untuk memberikan wejangan terhadap perekonomian Indonesia. (mcr8/jpnn)


Redaktur : Boy
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler