Ketua MPR Dorong KAHMI Ciptakan Road Map Pengembangan Entrepreneur Syariah

Selasa, 19 April 2022 – 09:50 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan sambutan Gema Ramadan, Buka Puasa Bersama, dan Tarawih di KAHMI Center, secara virtual dari Jakarta, Senin (18/4). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan individu maupun lembaga untuk mampu mentransformasikan nilai keagamaan pada sektor ekonomi.

Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Bamsoet Sambut Langkah Investor Asing Ini, Apa yang Akan Dilakukannya?

"Perilaku masyarakat dalam memaknai setiap aktivitas ekonomi menjadi faktor yang sangat penting dan menentukan," ungkap Dewan Pakar KAHMI ini.

Lembaga perbankan dan keuangan syariah bersama masyarakat bisa membentuk sistem ekonomi Islam yang lebih holistik, kokoh dan berdaya saing.

BACA JUGA: Alamak, Dunia di Ambang Kelesuan Ekonomi, Bamsoet Punya Solusinya, nih

"Sehingga mampu menjawab tantangan dan dinamika zaman," ujar Bamsoet.

Hal itu dikatakannya seusai memberikan sambutan Gema Ramadan, Buka Puasa Bersama, dan Tarawih di KAHMI Center, secara virtual dari Jakarta, Senin (18/4).

BACA JUGA: Ketua MPR dan Atta Halilintar Ajak Komunitas Otomotif Bangkitkan Ekonomi Nasional

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, dalam konteks kekinian, tantangan yang dihadapi saat ini adalah menggeliatkan kembali roda perekonomian rakyat setelah terdampak pandemi Covid-19.

Dampak pandemi mengakibatkan perekonomian bangsa terjatuh dalam jurang resesi.

Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk pulih dan bangkit kembali.

"Pemulihan ekonomi nasional salah satunya bisa didorong oleh perkembangan ekonomi syariah yang potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan," ujarnya.

Menurut laporan State of the Global Islamic Economy 2020/21, potensinya mencapai Rp 2.937 triliun.

Besarnya potensi ekonomi syariah tidak lepas dari jumlah pemeluk Islam di Indonesia yang mencapai 87,2 persen dari populasi.

''Sementara itu, aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total USD 99 miliar," jelas Bamsoet.

Menurut wakil ketua umum Partai Golkar ini, sangat penting bagi KAHMI untuk terlibat dalam melahirkan road map pengembangan entrepreneur syariah.

Pembuatannya bisa dilakukan dengan Kementerian Ketenagakerjaan yang harus menyiapkan pendidikan vokasi syariah.

Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM membuat taksonomi UMKM berbasis syariah yang bisa dikembangkan, seperti di pondok pesantren.

"The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021 mencatat peran Indonesia dalam tujuh sektor ekonomi syariah dunia sangat kuat," ucapnya.

Misalnya, pada sektor makanan halal. Dari total USD 1,17 triliun yang dikeluarkan 1,9 miliar penduduk muslim dunia, USD 144 miliar di antaranya berputar di Indonesia.

Di antara USD 66 miliar ekonomi syariah pada sektor kosmetika halal, USD 4 miliar berputar di Indonesia.

"Ditambah dari sekitar USD 2,88 triliun Industri keuangan syariah dunia, USD 99,2 miliar berputar di industri keuangan syariah Indonesia," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler