Ketua MPR Dorong Pembenahan Sistem Demokrasi Indonesia

Jumat, 09 Agustus 2024 – 19:01 WIB
Ketua MPR RI Bamsoet menuturkan sistem demokrasi yang menjadi pilihan bangsa Indonesia adalah Pancasila yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Foto: MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan sistem demokrasi yang menjadi pilihan bangsa Indonesia adalah Pancasila yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

Bukan demokrasi liberal atau paham-paham demokrasi lainnya, tetapi esensi demokrasi adalah adanya keseimbangan.

BACA JUGA: Bamsoet Ingatkan Kepala Daerah Tidak Tergoda untuk Korupsi Meski Kesempatan Itu Ada

Demokrasi adalah ruang untuk masyarakat berekspresi tanpa adanya intimidasi, tetapi tetap menggunakan cara yang wajar tanpa mencederai nilai-nilai demokrasi.

"Kita tidak boleh berkecil hati, karena berdemokrasi adalah sebuah proses yang dinamis dan selalu ada ruang dan peluang untuk memperbaikinya," ujar Bamsoet seusai menerima wawancara Tim Majalah IKAL Lemhanas di Jakarta, Jumat (9/8).

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Peningkatan Tenaga Dokter di Indonesia

Tim Majalah IKAL Lemhanas hadir antara lain Dr. Bambang Sutrisno, Djoko Saksono, Dwi Hernuningsih, dan Fernandez.

Wakil Ketua Partai Golkar itu menjelaskan, pada awal reformasi implementasi demokrasi menjadi sebuah euforia sebagai momentum untuk menata kembali sistem ketatanegaraan.

BACA JUGA: Bamsoet Terima Kunjungan Pengurus Perikhsa Bali dan Jawa Timur

Sekaligus momentum pembebasan diri dari beragam keterbelengguan, misalnya dalam hal kebebasan berekspresi.

Setelah 26 tahun pasca-reformasi, banyak hal yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi di Indonesia.

Namun pada beberapa aspek lainnya, implementasi demokrasi saat ini justru sedang mengalami stagnasi.

Semangat reformasi yang digaungkan belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Rakyat belum merasakan dampak dari demokrasi secara signifikan. Terutama terhadap kesejahteraan dan kemakmuran. Secara umum, pasca 26 tahun reformasi, demokrasi tidak serta merta bertambah baik," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini memaparkan, kondisi tersebut juga dirasakan oleh beberapa tokoh bangsa, mantan presiden, mantan wakil presiden, ketua umum parpol, mantan ketua MPR yang sempat ditemui oleh pimpinan MPR melalui forum Silaturahmi Kebangsaan.

Dari forum itulah pimpinan MPR dapat mengambil benang merahnya, bahwa ada kesamaan pandangan mengenai perlunya mengevaluasi dan menata kembali sistem ketatanegaraan Indonesia.

"Kehidupan demokrasi masih dalam perbaikan, kehidupan ekonomi kita juga masih dalam pemantapan. Timbulnya problem demokrasi di Indonesia bukanlah disebabkan oleh kesalahan konseptual paradigmatik dan pengaturan normatifnya. Melainkan lantaran melencengnya implementasi demokrasi dari sistem yang mendasarinya," pungkas Bamsoet. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet jadi Narasumber Disertasi AHY, Ingatkan Pentingnya Kepemimpinan Menginspirasi


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler