jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menerima penghargaan dari KAHMI Jaya atas dedikasinya sebagai alumni HMI Jakarta selama mengemban amanah sebagai ketua ke-20 DPR RI.
Penghargaan serupa diberikan kepada Akbar Tanjung, tokoh alumni HMI Jakarta yang juga menjabat ketua ke-15 DPR RI.
BACA JUGA: Imlek, Wakil Ketua MPR RI Ungkap Peran Gus Dur untuk Kalangan Tionghoa di Indonesia
Saat menjabat ketua DPR RI, walaupun mengemban amanah secara singkat sekitar dua tahun (2017-2019), Bamsoet dinilai berhasil mencatatkan berbagai prestasi.
Di antaranya, memecah kebuntuan dengan menyatukan berbagai stakeholder untuk bergandengan tangan merevisi UU MD3.
BACA JUGA: Bamsoet Mewanti-wanti Dua Kelompok Rentan Ini agar Tak Tertular Varian Omicron
Dengan begitu, PDIP sebagai partai pemenang pemilu bisa duduk di kursi pimpinan DPR RI, komisi, serta pimpinan badan di DPR RI.
Demikian juga dengan Rancangan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang sudah terkatung-katung sejak 2016 berhasil diselesaikan hanya dalam waktu dua minggu pembahasan.
BACA JUGA: Selamat, Ketua MPR Bambang Soesatyo Raih Penghargaan Teropong Democracy Award
Kemudian, menuntaskan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai payung hukum menguatkan KPK yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Penghargaan dari KAHMI Jaya ini menjadi cambuk bagi saya untuk bekerja lebih keras dalam mengemban amanah rakyat,'' ujar Bamsoet.
Diharapkan, hal ini menjadi inspirasi bagi para kader muda HMI lain bahwa dengan ikut serta dalam organisasi kelak mendapatkan banyak manfaat.
''Selain ilmu dan pengalaman, mendapatkan networking yang sangat berguna. Hal itulah yang saya dapatkan selama ikut dalam HMI sejak menempuh kuliah di Universitas Jayabaya," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (7/2).
Banyak kader alumni HMI Jakarta maupun keluarga besar KAHMI pada umumnya yang menduduki berbagai jabatan strategis. Mulai di pemerintahan dengan menjadi menteri, legislatif, hingga lembaga negara lain.
"Secara organisasi, KAHMI dan HMI memang tidak terafiliasi ke politik tertentu. Namun, peran dari kader KAHMI dan HMI dalam pembangunan politik kebangsaan sangat besar,'' ungkap Bamsoet.
Di pemerintahan, tercatat setidaknya ada delapan kader KAHMI yang menjadi menteri. Lebih banyak lagi di DPR, DPD, DPRD, gubernur, bupati, dan wali kota," jelas Bamsoet.
Wakil ketua umum Partai Golkar ini juga mengajak kader HMI dan KAHMI untuk tetap setia menjaga nilai-nilai luhur keislaman dalam bingkai keindonesiaan.
Menjadi benteng yang menjaga kedaulatan Indonesia terhadap serangan apapun yang datang dari dalam maupun dari luar.
Sebab, kesatuan dan persatuan bangsa adalah segalanya, tak boleh dikorbankan dengan apa pun, apalagi hanya karena alasan politik praktis semata.
"Menyikapi Pemilu 2024 yang sebentar lagi tiba, walaupun memiliki perbedaan dalam perjuangan politik, setiap kader HMI dan KAHMI harus menjadi teladan. Berkompetisi dalam politik harus dilakukan secara asyik. Tidak boleh penuh intrik, apalagi membuat bangsa ini terpecah belah akibat hoaks ataupun gosip," tandas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi