Ketua MPR Mengajak Perhimpunan Putra dan Putri TNI AU Kembangkan Koperasi dan UMKM

Senin, 19 April 2021 – 15:17 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Perhimpunan Putra dan Putri TNI Angkatan Udara (P3AU) DKI Jakarta, di Jakarta, Senin (19/4). Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Perhimpunan Putra dan Putri TNI Angkatan Udara (P3AU) mengembangkan pembinaan kewirausahaan berbasis Koperasi dan UMKM terhadap para anggotanya, maupun kepada orang tua dan senior yang telah menjadi veteran.

Salah satunya dengan memanfaatkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang telah resmi diundangkan pemerintah pada Februari 2021.

BACA JUGA: Bamsoet Minta Kepolisian segera Tindak Tegas Joseph Paul Zhang

PP tersebut merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja, yang telah memberikan banyak keuntungan bagi Koperasi dan UMKM.

Salah satu hal krusial yang diatur adalah adanya kewajiban penyediaan 30 persen dari area infrastruktur publik seperti bandara, rest area, dan stasiun kereta api, untuk lahan usaha koperasi dan UMKM.

BACA JUGA: Ketua MPR RI Dukung Sekolah Ekspor Buat Pelaku UMKM

Dia menyatakan organisasi kemasyarakatan seperti P3AU bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk melahirkan lebih banyak wirausahawan berbasis koperasi dan UMKM.

“Terlebih saat ini Angkatan Udara turut mengelola beberapa bandara di Indonesia seperti Halim Perdanakusuma di Jakarta, Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, maupun Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya," ujar Bamsoet usai menerima P3AU DKI Jakarta, Senin (19/4), di Jakarta.

BACA JUGA: KKB Makin Keji, Wakil Ketua MPR Berduka dan Minta Pemerintah Lebih Tegas

Pengurus P3AU DKI Jakarta yang hadir antara lain Wakil Ketua Arry Sujatmoko, dan para anggota Hening Desiyanti serta Harso Bangun.

Ketua ke-20 DPR RI ke-20 ini menjelaskan kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto nasional mencapai 60 persen, serta mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Namun demikian, lanjut dia, yang mampu beradaptasi dan terhubung dengan ekosistem digital baru sekitar 13 persen.

"Di sinilah peran penting P3AU, sebagai organisasi yang banyak diisi anak-anak muda yang melek teknologi, harus mampu melahirkan banyak UMKM yang high tech, yang mampu beradaptasi dengan kemampuan teknologi informasi," jelas Bamsoet.

Wakil ketua umum KADIN Indonesia ini menerangkan untuk membangun UMKM yang tangguh dan mempunyai daya saing global, pemberdayaan literasi teknologi bagi pelaku adalah suatu keniscayaan.

Eksistensi UMKM harus ditopang oleh kemampuan adaptasi yang memadai agar dapat bertahan hidup. Terlebih di masa pandemi saat ini, perubahan pola hidup masyarakat yang lebih banyak mengalihkan aktivitas dengan bekerja dari rumah, menjadikan sarana digital sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi.

“Dengan terjun ke dalam ekosistem digital, UMKM memiliki banyak potensi pendapatan,” katanya.

Dia melanjutkan mengingat Google dalam laporan East Ventures Digital Competitiveness Index 2021 memproyeksikan pada tahun 2025 mendatang, kontribusi ekonomi digital pada perekonomian Indonesia akan mencapai USD 124 miliar.

“Jangan sampai besarnya potensi ekonomi tersebut hanya dinikmati korporasi besar saja. Melainkan juga harus dinikmati kalangan UMKM," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   Angkatan Udara   TNI AU   UMKM  

Terpopuler