jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, umat Islam Indonesia akan merayakan Hari Raya Idulfitri sebagai puncak ibadah puasa Ramadan.
"Momen ini dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat," ujarnya.
BACA JUGA: Monumen Empat Pilar MPR RI di Bali Diresmikan, Bamsoet Ungkap Sejumlah Harapan
Ketua umum IMI ini menuturkan, rangkaian kegiatan menuju perayaan Idulfitri hingga tradisi mudik jadi puncak kebersamaan yang mempersatukan.
"Kebersamaan dan persatuan itu terwujud sejak umat mengawali puasa Ramadan," ungkap Ketua ke-20 DPR RI tersebut.
BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Kiprah Yayasan Yasa Putra Sedana dalam Memajukan Seni Budaya Bali
Salat Tarawih, tadarus, dan kegiatan ibadah lain dilakukan bersama-sama.
"Menguatnya kebersamaan itu terus berproses saat masyarakat melakukan amal dan perjalanan mudik menuju kampung halaman," ungkapnya.
BACA JUGA: Ketua MPR Dukung Mochtar Kusumaatmadja Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Menurut Bamsoet, semua kegiatan amal yang dilaksanakan selama Ramadan dan Idulfitri selalu bersifat kolektif.
"Dari kegiatan amal itu, tecermin sifat gotong royong umat. Ramadan selalu memunculkan semangat dan keinginan untuk saling membantu," ucapnya.
Ada amal jariah, sedekah, dan zakat yang semuanya menunjukan semangat kepedulian dan membantu sesama yang membutuhkan.
Praktik kegiatan amal ini juga dibungkus dengan kearifan lokal.
Tujuan utamanya adalah semua orang bisa merayakan Idulfitri dengan gembira, sukacita, dan terbebas dari urusan yang memberatkan.
Karena itu, Ramadan dipahami dan dimaknai sebagai bulan penuh berkah.
Bamsoet menjelaskan, sesama umat Islam sesungguhnya bersaudara dalam iman dan bersaudara dalam kemanusiaan dengan umat nonmuslim.
"Umat paham bahwa esensi lain dari Idulfitri adalah kemauan untuk peduli. Karakter peduli hendaknya digelorakan saat datangnya Idul Fitri. Mereka yang berlebih berbagi melalui infak, sedekah, dan zakat," katanya.
Sepanjang dua pekan terakhir, sudah puluhan juta masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman.
Pemerintah telah berupaya memfasilitasi agar mudik tahun ini berjalan lancar, aman, dan membahagiakan.
Sebagai rutinitas tahunan di pengujung puasa Ramadan, pemerintah tentu memiliki banyak pengalaman.
Dari pengalaman itu, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang mudik Lebaran makin baik.
Setelah dua tahun tak mengizinkan mudik Lebaran karena faktor pandemi Covid-19, pemerintah membolehkan masyarakat mudik dengan berbagai persyaratan karena masih ada ancaman pandemi Covid-19.
Pemerintah telah menetapkan Hari Libur Nasional Idul Fitri pada 2-3 Mei 2022, sedangkan cuti bersama Lebaran 2022 berlangsung selama empat hari, 29 April dan 4-6 Mei 2022.
"Dengan kebijakan membolehkan mudik, pemerintah wajib mengawal para pemudik agar bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat," ujarnya.
Presiden Jokowi sudah mengingatkan semua jajarannya agar mengelola pelaksanaan mudik 2022 dengan tepat dan ketat untuk menghindari risiko.
Selain itu, presiden mengingatkan untuk memperhatikan ketersediaan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) menjelang mudik Lebaran dan Idulfitri tahun ini.
Terakhir, Bamsoet mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin. (mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi