Ketua MPR Optimistis Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia

Rabu, 09 Maret 2022 – 12:25 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu dengan Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto di Markas Koarmada II, Surabaya, Rabu (9/3).

jpnn.com, SURABAYA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) optimistis upaya pemerintahan Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia bisa terwujud.

Konsekuensinya, TNI Angkatan Laut (TNI AL) harus bisa menjaga kedaulatan dan kekayaan laut dari ancaman.

BACA JUGA: Ketua MPR dan Kapolri Berkolaborasi Cegah Pelanggaran Hukum di Dunia Usaha

Dengan begitu, berbagai potensi laut dimaksimalkan untuk kemakmuran bangsa Indonesia.

Wilayah ambang batas laut terluar antara Indonesia dan negara tetangga menjadi salah satu daerah rawan yang harus diawasi ketat oleh TNI AL.

BACA JUGA: Bamsoet: Tanpa Intervensi Pemerintah, Dikhawatirkan Lonjakan Harga Makin Tinggi

''Berbagai pelanggaran wilayah kerap dilakukan kapal asing yang menyelundupkan narkoba, illegal fishing, illegal logging, imigran gelap, perompakan, maupun pembajakan," ujar Bamsoet.

Hal itu dikatakannya saat bertemu dengan Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto di Markas Koarmada II, Surabaya, Rabu (9/3).

BACA JUGA: Bamsoet Tinjau Pembangunan Sirkuit untuk Pembalap Liar di Sidoarjo

Ketua DPR RI ke-20 ini mengingatkan, kedaulatan bangsa Indonesia di laut seharusnya tidak hanya sea power yang mengacu pada kontrol menyeluruh atas lautan, tetapi juga naval power.

''Untuk menguatkan pertahanan Indonesia, harus dimulai dengan menguatkan armada TNI AL. Selain terus menggelorakan doktrin kekuatan maritim guna mewujudkan kembali kejayaan Indonesia sebagai negara maritim," kata Bamsoet.

Penerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana TNI AL ini menambahkan, di abad ke-21, dunia dihadapkan pada berbagai ketidakpastian.

Berbagai perubahan terjadi secara cepat seiring kemajuan informasi teknologi.

Pada akhirnya, hal ini turut memengaruhi perubahan sosial budaya, ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan.

Saat negara bertanggung jawab memperkuat alutsista, TNI mempunyai tanggung jawab besar mempertajam pola pikir setiap prajurit dalam mengantisipasi berbagai ancaman yang datang.

''Bagaimanapun, the man behind the gun adalah kunci utama menjaga kedaulatan negara," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler