jpnn.com, CIREBON - Sejumlah perwakilan dari berbagai organisasi massa (ormas) melaporkan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon, Sukaryadi.
Mereka menganggap Sukaryadi melakukan penodaan agama. “Kami ke sini (mapolres) dengan puluhan pengacara dan ormas di Kabupaten Cirebon ingin melaporkan kasus penistaan agama yang dilakukan Sukaryadi,” kata Erwin, salah seorang anggota Laskar Macan Ali, di mapolres Cirebon, Kamis (6/7) kemarin.
BACA JUGA: Kapuspen TNI Klarifikasi Isu yang Mencatut Panglima TNI
Penistaan agama tersebut diduga dilakukan Sukaryadi melalui media sosial Facebook. Politikus Partai Nasdem itu menulis status, 'menjadi pemimpin jangan takut sama allah, apalagi takut sama undang undang. kalau saya jadi bupati, rakyat segalanya buat ku.”
Menurut Erwin, seharusnya Sukaryadi tidak asal membuat status dan harusnya dalam kata-kata tersebut dijelaskan bahasanya. "Ini kan jadi polemik,” kata Erwin.
BACA JUGA: Polisi Butuh Pendapat Ahli Buat Simpulkan Makna Ndeso dari Mulut Kaesang
Salah seorang perwakilan pengacara yang ikut melaporkan, Mustamid AM SH juga menyayangkan tindakan Sukaryadi. “Ini sudah menyinggung umat Islam khususnya yang ada di Kabupaten Cirebon. Ini juga sangat memprihatinkan karena kata-kata yang diposting di Facebook dilontarkan oleh Sukaryadi yang menjabat sebagai Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Cirebon dan Ketua Partai Nasdem di Kabupaten Cirebon,” tutur Mustamid.
Dia mempercayakan pihak Polres Cirebon untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Setelah ini, kami akan mendatangi Majelis Ulama Indonesia. Ini menjadikan perhatian buat siapa pun yang menggunakan medsos harus berhati-hati karena dampaknya sangat besar apa lagi yang berbau agama itu sangat riskan,” ujarnya.
BACA JUGA: Kaesang yang Anak Jokowi atau Bukan? Ini Kata Kapolres Bekasi Kota
Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Al Manar), Andi Mulya mengatakan, sebagai umat Islam dirinya tersinggung terhadap tulisan Sukaryadi di Facebook.
Pasalnya, kata Andi, Sukaryadi adalah orang Islam dan seorang tokoh Cirebon yang menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon dan juga ketua partai.
“Di sini dia bukan orang bodoh atau anak kecil, tetapi seorang Ketua Badan Kehormatan Dewan dan ketua partai. Jadi di sini ada indikasi kesengajaan,” ujar Andi.
Dia meminta Polres Cirebon untuk menindak tegas kasus ini. “Kami masih percaya dengan hukum yang berlaku di tempat ini, tapi kalau sudah tidak bisa dipercaya jangan salahkan kami bila bertindak sendiri-sendiri,” ujarnya.
Sementara itu Sukaryadi sendiri sudah meminta maaf. Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Nasdem itu menggelar jumpa pers sekaligus menyampaikan permohonan maaf di kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Selasa (4/7).
Dalam konferensi pers, anak buah Surya Paloh ini ditemani Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani dan Ketua Tanfidz PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi, serta pengurus lainnya.
“Saya atas nama pribadi meminta maaf yang sebesar- besarnya atas status yang saya posting di media sosial Facebook. Saya minta maaf karena telah membuat kegelisahan dan ketidaktenangan masyarakat Kabupaten Cirebon dan masyarakat luas pada umumnya,” tutur Sukaryadi.
Anggota DPRD dari Fraksi Nasdem dikecam netizen gara-gara postingannya. Foto: Facebook - radarcirebon.com
Dia mengaku tak akan mengulangi lagi perbuatan itu. “Sekali lagi saya minta maaf atas kalimat yang saya tulis di Facebook,” ucapnya.
Postingan Sukaryadi tersebut geger dan viral awal pekan ini. Sukaryadi telah menghapusnya namun postingan tersebut sudah menyebar dan di-screenshoot oleh warganet. (cecep/radarcirebon.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ooh...Ternyata Gara-Gara Ini Kaesang Dipolisikan
Redaktur & Reporter : Adek