Ketua NOC Raja Sapta Ajak Warganet Ciptakan Lingkungan Kondusif untuk Nurul Akmal

Sabtu, 07 Agustus 2021 – 21:17 WIB
Lifter Indonesia Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo. Foto: Kemenpora.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meminta semua pihak dapat menciptakan lingkungan kondusif dan positif untuk Nurul Akmal, lifter putri Indonesia yang tampil di Olimpiade 2020 Tokyo.

Jangan sampai, exposure berkonotasi negatif secara terus-menerus dapat menganggu kondisi psikologis atlet.

BACA JUGA: Ramai Dukungan Buat Nurul Akmal Usai Menerima Pelecehan Verbal

Okto, sapaan Raja Sapta, yang masih berada di Tokyo, Jepang, menelepon langsung lifter yang biasa dipanggil Amel pada Jumat (6/8) malam.

Dalam kesempatan itu, Okto menanyakan kondisi Amel selama menjalani karantina sejak kepulangannya bersama rombongan Kloter III Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo tiba di Tanah Air pada Kamis (5/8) dini hari.

BACA JUGA: 19 Napi dari Lampung Dipindah ke Nusakambangan, Mata Ditutup, Tangan Diborgol, Lihat

“Saya baru menelepon Amel, dia dalam keadaan sehat. Namun, ia mengaku cukup terganggu dengan pemberitaan yang terjadi baru-baru ini,” kata Okto.

Pemberitaan tentang Amel viral di media massa dan media sosial. Hal itu terjadi setelah adanya oknum tak bertanggung jawa berteriak “yang paling kurus” saat Amel mengambil karangan bunga dalam acara penyambutan di Gedung VIP Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

BACA JUGA: Bripka ES Dipecat Secara Tidak Hormat, AKBP Heru Beri Tanda Silang pada Fotonya

Suara oknum tak bertanggung jawab itu terekam da?am video dari akun @timindonesiaofficial di Instagram yang menyiarkan langsung acara penyambutan. Potongan video tersebut diunggah oleh beberapa akun media sosial hingga menjadi viral karena ungkapan itu identik dengan body shaming atau ekspresi penghinaan terhadap bentuk tubuh orang lain.

“NOC Indonesia sangat menyayangkan adanya oknum yang berbicara seperti itu. Apalagi, diungkapkan pada acara penyambutan Kontingen Indonesia. Tampil di Olimpiade itu tak mudah, atlet harus melewati kualifikasi agar bisa bersaing di multi event paling tertinggi dan bergengsi di dunia. Semua atlet yang tampil di Tokyo itu pahlawan. Mereka berjuang membawa nama Merah Putih di kancah internasional,” kata Okto.

“Namun, Amel memiliki jiwa yang sangat lapang. Dia menganggap perkataan itu becandaan dan memaafkan perkataan oknum tersebut. Dia meminta untuk tidak dibesar-besarkan lagi, sehingga mari kita semua menyetopnya. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak meremehkan orang lain, dalam bentuk apa pun. Apalagi jika orang tersebut tak kenal dan tak tahu bagaimana perjuangan Amel.”

Sementara itu, Amel meminta agar seluruh media dan warga net Berhenti membahas video viral tersebut. Saat ini, Amel ingin menjalani karantina dengan tenang agar dapat fokus latihan setelah kembali ke pemusatan latihan nasional.

“Jujur jika dibahas terus menerus seperti sekarang ini, Amel jadi tidak nyaman dan terganggu karena terlalu heboh. Amel ingin menjalani karantina dengan tenang dan ingin fokus menyiapkan diri untuk berlatih lebih giat dan tekun lagi, mengingat akan ada banyak kejuaraan dan multi event international yang juga akan Amel ikuti,” tambah lifter kelahiran Aceh 12 Februari 1993 ini.

BACA JUGA: Mbak Farida Setiap Hari Buka Warung Sayur, Ternyata Cuma Kedok Belaka

Amel merupakan lifter putri Indonesia pertama yang bermain di kelas berat Olimpiade. Bahkan, Amel berhasil menempati posisi lima kelas +87kg putri usai membukukan angkatan total 256kg (snatch 115kg dan clean&jerk 141kg) saat tampil di Tokyo International Forum, Jepang, Senin (2/8).(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler