Ketua Olimpiade Tokyo Mundur Gara-Gara Kontroversi Seksisme

Jumat, 12 Februari 2021 – 19:48 WIB
Yoshiro Mori mengumumkan mundur dari jabatan presiden komite penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020. Foto: REUTERS/POOL

jpnn.com, TOKYO - Ketua Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori mengundurkan diri, Jumat (12/2).

Mori mundur setelah meminta maaf atas pernyataan seksisme yang memicu protes global.

BACA JUGA: Menuju Olimpiade Tokyo: Posisi Hafiz/Gloria Rentan Digeser Wakil Inggris

Ini membuat Olimpiade Tokyo yang terancam tak terselenggara itu harus mencari pemimpinnya lima bulan sebelum mulai digelar.

Pengunduran diri Mori (83) yang mantan perdana menteri itu, hanya beberapa bulan sebelum Olimpiade Musim Panas yang sudah dimundurkan mulai digelar tengah tahun ini.

BACA JUGA: Belum Ada Jaminan Tenaga Medis Cukup di Olimpiade Tokyo

Menurut sejumlah media, di antara kandidat yang dianggap bisa menggantikan Mori adalah Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto.

Mori memicu kehebohan ketika mengatakan dalam pertemuan komite Olimpiade awal bulan ini bahwa wanita berbicara terlalu banyak, sehingga memicu protes global agar dia dipecat karena menolak mundur.

BACA JUGA: Panita Olimpiade Tokyo Bekerja dengan Asumsi Vaksin Covid-19 Belum Bakal Tersedia

"Pernyataan saya yang tidak pantas telah menyebabkan masalah besar. Saya minta maaf," kata Mori pada awal pertemuan para pejabat senior dalam panitia penyelenggara Jumat ini.

Dia menambahkan bahwa hal terpenting saat ini adalah menyukseskan Olimpiade Tokyo.

Mori mengatakan bahwa meskipun mungkin telah mengatakan sesuatu yang tidak perlu, dia tidak melakukannya dengan sengaja dan merasa pernyataannya disalah-artikan oleh media. Dia menegaskan tidak berprasangka buruk terhadap perempuan.

"Saya sudah berusaha mendukung wanita sebesar mungkin, dan saya telah berusaha mendukung wanita lebih dari kepada laki-laki sehingga mereka bisa berbicara ...." kata dia seperti dikutip Reuters.

"Ada saat-saat manakala orang tidak mau mengangkat tangan dan tidak mau angkat bicara, dan saya akan berusaha keras mengatakan tolong bicara dan saya merasa wanita sudah bisa berbicara banyak," imbuhnya.

Sehari sebelumnya Mori meminta Wali Kota Desa Olimpiade, Saburo Kawabuchi yang berusia 84 tahun, agar mengambil alih posisi teratas, tetapi setelah publik mengkritiknya karena Kawabuchi juga dari generasi Mori maka sang calon menolak jabatan itu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler