Ketua PPNI: Banyak Perawat Mendapat Tindak Kekerasan dari Pasien Covid-19

Rabu, 17 Maret 2021 – 18:54 WIB
Dua perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19 di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Juni lalu. Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras/aa.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dr Hanif Fadhillah mengatakan banyak perawat dianiaya oleh pasien dan keluarga di beberapa wilayah.

Namun Hanif tidak memerinci berapa jumlah perawat yang mendapatkan tindak kekerasan tersebut. 

"Ada beberapa kejadian seperti di Samarinda, Ambon, Cianjur dan di Semarang banyak," kata Hanif dalam siaran YouTube BNPB, Rabu (17/3).

Penyebab hal itu terjadi disebabkan adanya salah persepsi atau komunikasi antara petugas dengan pasien. 

Keluarga pasien terkadang dalam kondisi tertentu panik saat kerabatnya sakit dan meminta dengan cepat ditangani dengan kondisi fasilitas yang belum tersedia lengkap. 

"Terkadang makna gawat darurat itu tidak sama dengan makna gawat darurat medis. Seperti di Cianjur, belum ketemu belum apa-apa dipukul (perawatnya, red)," beber Hanif. 

Dia menilai perawat selama ini sudah berupaya sebaik mungkin memberikan informasi ke pasien. Kondisi tersebut terjadi kemungkinan karena kondisi keluarga yang panik. 

"Kondisi keluarga mungkin belum pas, akhirnya bersikap tidak baik," ucap dia. 

Sementara itu Ketua IDI Riau/ Subbidang SOP, Regulasi dan Hukum Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Covid-19 dr Zul Asdi mengakui masih banyak fasilitas kesehatan yang kurang mampu atau keterbatasan mengawal tenaga kesehatan. 

"Beberapa kali saya sudah mengatakan dokter dan perawat di Puskesmas tolong diperhatikan. Ke depannya mungkin bersama PPNI dan IDI akan mengawal ini," pungkasnya. (mcr12/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA JUGA: Perawat Memiliki Risiko Tertinggi Tertulari Covid-19, Insentif dan Perlindungan Masih Terlambat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Perbedaan Besaran Gaji Pertama PPPK untuk Guru, Penyuluh, dan Perawat


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler