jpnn.com - PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru, Riau, Firdaus MT mengomentari kasus pengusiran terhadap Annisa (37) dan keluarganya dari wilayah RT01/RW10 Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, karena punya anak bernama Sonya Mutiara Kholby (9) yang mengalami gizi buruk. Menurut Firdaus, masyarakat harus bijak menyikapi kasus itu karena belum tentu masalahnya karena gizi buruk.
Firdaus malah menyangsikan anak Annisa menderita gizi buruk. Sebab, Annisa punya tiga anak tapi hanya satu saja yang menderita gizi buruk, yakni Sonya.
BACA JUGA: Wanita Telanjang Ditemukan Tewas dengan Kaki dan Tangan Terikat
“Artinya si ibu (Annisa, red) tidak adil memerlakukan anaknya. Jadi saya yakin, ini bukan kasus gizi buruk, melainkan si anak butuh perhatian khusus,” kata Firdaus kepada Pekanbaru Pos (JPNN Group) tadi malam.
Firdaus menambahkan, kejadian seperti itu juga pernah terjadi di wilayah Meranti Pandak. Saat berita sudah terlanjur tersiar ke mana-mana, setelah dicek ternyata si anak tidak menderita gizi buruk.
BACA JUGA: Soal Korupsi Proyek Jembatan di Rohil, Kejati Riau Periksa Empat Pejabat Riau
Selain itu, katanya, keluarga yang mengaku punya anak menderita gizi buruk di Meranti Pandak itu ternyata tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Pekanbaru. Sedangkan si anak sudah sakit sejak dari kampung halamannya. “Jadi wajar kalau RT/RW-nya merasa kesal,” kata Firdaus.
Meskipun begitu, Firdaus mengecam bila ada pihak RT/RW yang mengusir keluarga penderita gizi buruk meski mereka tak ber-KTP Pekanbaru. “Kedepankanlah rasa kemanusiaan. Tetap akomodir apa yang bisa dibantu ke mereka,” katanya seraya berjanji akan menindaklanjuti informasi ini.(jpnn)
BACA JUGA: Pengajuan Penangguhan Tersangka Korupsi Lampu Hias MTQ Nasional Bakal Ditolak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Riau Tangkap Truk Berisi Kayu Hasil Pembalakan Liar Hutan Riau
Redaktur : Tim Redaksi