jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Moerdjoko HW mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk tidak terprovokasi terhadap informasi hoaks yang ada di media sosial.
Para pesilat PSHT juga diimbau untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.
BACA JUGA: Soal Bentrokan Brajamusti vs PSHT, Sultan HB X Bilang Begini
Hal itu disampaikan Moerdjoko menyusul aksi tawuran yang terjadi antara massa PSHT dengan kelompok suporter bola Brajamusti di Kota Jogja pada Minggu (4/6).
Moerdjoko menyampaikan itu dalam video yang diunggah di akun @pshterateindonesia di Instagram.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bentrokan Brajamusti vs PSHT Pecah, Mengguncang, Tak Ada Ampun
Tak hanya itu, Moerdjoko juga meminta anggotanya untuk tidak mudah terprovokasi terhadap pemberitaan di media sosial yang berupa ajakan, adu domba, dan intimidasi yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban di suatu wilayah yang mengatasnamakan PSHT.
Dalam video itu, dia meminta kepada anggotanya tidak berunjuk rasa sevara massal di kantor kepolisian yang bersifat provokatif.
“Para anggota PSHT jangan melakukan konvoi secara massal yang dapat mengganggu ketertiban lalu lintas serta keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Moerdjoko yang dikutip JPNN.com, Kamis (8/6).
Lebih lanjut, dia melarang untuk menunggunakan atribut PSHT dalam kegiatan yang bersifat pribadi maupun kelompok di luar organisasi.
Apabila ada anggota PSHT yang terbukti melanggaran aturan adat, kata dia, maka pimpinan pusat akan mencabut haknya sebagai anggota PSHT.
“Negara kita negara hukum, maka peristiwa yang terjadi di Yogyakarta antara oknum yang mengatasnamakan PSHT dengan kelompok masyarakat lain, kita serahkan penanganan kepada pihak kepolisian,” lanjutnya.
Moerdjoko juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak secara tegas terhadap oknum yang terbukti bersalah sesuai aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra