Ketum GMKI Apresiasi Jokowi Bawa Misi Damai untuk Rusia dan Ukraina

Kamis, 30 Juni 2022 – 23:24 WIB
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Edi Irawan Gultom saat mengikuti General Assembly World Student Christian Federation (GA-WSCF) di Berlin. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Edi Irawan Gultom mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang membawa misi perdamaian untuk Rusia dan Ukraina.

“Langkah Presiden Jokowi seusai menghadiri pertemuan G7 di Jerman, kemudian langsung berkunjung ke Ukraina dan Rusia merupakan langkah yang luar biasa dan patut kita apresiasi,” kata Jefri Edi Irawan Gultom, Kamis (30/6).

BACA JUGA: Jokowi Berupaya Damaikan Ukraina-Rusia, Novel Bamukmin Singgung Penjajahan Israel

Jefri menilai langkah Jokowi mengingatkan kita kepada Bung Karno yang menggagas Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) tahun 1955.

Menurut Jefri, Bung Karno telah menempatkan Indonesia dalam percaturan politik dunia.

BACA JUGA: Seusai Sambangi Kantor Kedubes Amerika, Ketum GMKI Berangkat ke Jerman

Sejarah mencatat, Bung Karno menggagas Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 di Bandung dan puncaknya KTT Gerakan Non-Blok I di Beograd, Yugoslavia pada 1961.

“Indonesia, melalui Bung Karno tidak henti-hentinya menyuarakan untuk mengurangi ketegangan antara dua blok besar dunia pada saat itu, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, dan saat ini hal itu dilakukan oleh Jokowi,” ujar Jefri Gultom yang saat ini berada di Berlin untuk mengikuti General Assembly World Student Christian Federation (GA-WSCF).

BACA JUGA: Pengamat Sebut Jokowi Mengajak Ukraina dan Rusia Cari Solusi Lewat Jalur Dialog

Sebagai Presiden G20, Jokowi dinilai sangat memiliki tanggung jawab untuk membawa misi perdamaian, karena perang Rusia dan Ukraina sangat berdampak negatif pada seluruh dunia.

Presiden Jokowi merupakan Presidensi Indonesia G20 2022 yang beranggotakan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.

“Jokowi tentu memiliki tanggung jawab perdamaian tersebut, karena perang Rusia dan Ukraina sangat berdampak pada kenaikan harga komoditas dan krisis energi dunia saat ini," ujar Jefri Gultom

Menurut Jefri, General Assembly World Student Christian Federation juga membahas beberapa hal penting tentang kondisi dunia saat ini.

"Pada General Assembly ini kita juga membahas kondisi, kemiskinan, perubahan iklim, ketidakadilan dan kondisi perang Rusia dan Ukraina. saya juga menyuarakan agar perdamaian di Rusia dan Ukraina lekas terjadi sehingga tidak ada lagi korban,” ungkap Jefri Gultom.

Jefri juga menegaskan di dalam forum General Assembly bahwa perang Rusia dan Ukraina harus segera dihentikan, pemuda harus bersuara untuk perdamaian.

“Saya memegang teguh ungkapan yang ada di konstitusi negara Republik Indonesia yang mengatakan, menjujung tinggi perdamaian dunia dan segala bentuk penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan ketuhanan,” ujar Jefri.

Jefri berharap Presiden Ukraina dan Rusia dapat menempuh langkah dialog bukan dengan perang.

"Kita berharap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk memilih jalan dialog dan menghentikan perang senjata,” kata Jefri.

“Jika perang tidak berhenti maka akan makin banyak orang yang tak berdosa akan menjadi korban,” ujar Jefri Gultom yang juga mahasiswa Pascasarjana Universitas itu.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler