Ketum KONI Optimistis Kuota Beasiswa UT untuk Atlet Berprestasi Melampaui Target

Selasa, 30 November 2021 – 19:30 WIB
Ketum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman (kemeja putih) dan Rektor UT Prof Ojat Darojat (kedua dari kanan). Foto mesya/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman optimistis beasiswa dari Universitas Terbuka (UT) bagi 100 atlet yang berprestasi di tingkat nasional akan terpenuhi. 

Rasa optimistis itu muncul karena melihat banyak atlet berprestasi, apa lagi kuota tersebut juga diperuntukkan bagi atlet difabel.

BACA JUGA: UT Memberikan 100 Beasiswa Pendidikan Bagi Atlet Berprestasi di PON XX Papua

Marciano mengakui bukan hal mudah untuk mengajak para atlet melanjutkan ke pendidikan tinggi. 

Di tengah jadwal latihan yang padat, para atlet ini kesulitan membagi waktu untuk kuliah. 

BACA JUGA: Ketum KONI Pusat Marciano: Kami Apresiasi Pak Wis, Kami Harus jadi Patriot Olahraga!

Namun, KONI dan UT akan terus melakukan sosialisasi agar para atlet ini mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Sebenarnya, kata Marciano, ada beberapa perguruan tinggi yang mengajak bekerja sama memberikan beasiswa untuk para atlet ini, tetapi sulit dipenuhi karena harus kuliah konvensional.

BACA JUGA: Rektor UT Sampaikan Kabar Baik, Simak

"Saya melihat mereka lebih cocok kuliah di Universitas Terbuka karena bisa belajar di mana saja, bahkan ketika mengikuti pertandingan di luar negeri, mereka masih bisa tetap kuliah," terang Marciano di sela-sela kegiatan wisuda UT yang dilaksanakan secara hybrid, Selasa (30/11).

Dalam wisuda periode II tahun akademik 2020/2021 sebanyak 1.000 dari 39 Kantor Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT seluruh Indonesia dan tujuh mahasiswa UT di luar negeri yang diwisuda daring. 

Mereka lulusan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), serta lulusan Program Magister.

Rektor UT Prof Ojat Darojat mengungkapkan program beasiswa menjadi salah satu yang utama. 

Selama pandemi Covid-19, katanya,  jumlah bantuan pendidikan (beasiswa) meningkat pesat. 

Untuk beasiswa bagi 100 atlet berprestasi tingkat nasional, sudah dimulai tahun ini.

"Sebagai langkah awal, beasiswa yang diberikan jenjang S1 dengan masa studi empat tahun," ujarnya.

Dia menambahkan bagi atlet berprestasi nasional maupun dunia ada pertimbangan khusus dari UT. 

Artinya, prestasi yang diraih bisa dikonversi dengan jumlah SKS, sehingga mereka tidak harus menempuh pendidikan selama empat tahun.

Ojat menambahkan komitmen UT memberikan beasiswa ini ialah dalam upaya meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Langkah tersebut menghantarkan UT mendapatkan penghargaan Kemendikbudristek atas capaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

UT mengalokasikan penghargaan capaian IKU sebanyak Rp 1,4 miliar kepada sekitar 800 mahasiswa di seluruh Indonesia dalam bentuk bantuan uang kuliah tunggal (UKT) untuk masa registrasi 2021/22.1 (2021.2). 

Bantuan UKT bertujuan membantu mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi, terdampak pandemi Covid-19, tetapi memiliki prestasi akademik yang baik. 

Selain itu, membantu perguruan tinggi dalam menjamin keberlangsungan pelaksanaan dan pengelolaaan pendidikan tinggi berkualitas. (esy/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler