jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendesak Bachtiar Basri untuk maju sebagai calon gubernur (cagub).
Perintah secara lisan ini disampaikan Zulkifli saat menerima Ketua DPW PAN Lampung Bachtiar Basri dan jajaran di Jakarta, kemarin (27/7) siang.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Klaim Masih Fokus Dukung Presiden Joko Widodo
Di antaranya Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Irfan Nuranda Jafar, Ketua Harian Saad Sobari, Sekretaris Iswan H. Caya, Bendahara Rahmat Mirzani Djausal, dan Ketua Bappilu Suprapto. Mereka melaporkan konstelasi pemilihan gubernur (pilgub) terkini.
Irfan Nuranda Jafar mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Zulkifli mendesak agar Bachtiar maju sebagai cagub, tidak lagi sebagai calon wakil gubernur (cawagub).
BACA JUGA: Wah..Kalau Mbak Mega, Pak SBY dan Pak Presiden Duduk Bareng, Top deh!
Diketahui, Bachtiar mengambil dua formulir pendaftaran dalam penjaringan PAN. Dia mengambil formulir untuk maju sebagai cagub dan cawagub sekaligus.
’’Ketua umum mendesak Pak Bachtiar maju sebagai calon gubernur, ya kira-kira seperti itu perintahnya. Pak Bachtiar juga didesak untuk mulai menyosialisasikan diri kepada masyarakat. Kita (PAN) di posisi satu (cagub).
BACA JUGA: Bachtiar Basri Minta Arahan Zulkifli Hasan
Dan, Pak Bachtiar siap menjalankan perintah itu,” kata Irfan kepada Radar Lampung melalui telepon genggamnya usai pertemuan tersebut kemarin.
Instruksi untuk maju sebagai cagub ini tidak terlepas dari indikasi akan ’’bercerainya” duet M. Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri (Ridho Berbakti) dalam memimpin Lampung.
Kelanjutan duet ini kian terancam kandas setelah PDI Perjuangan juga memberikan syarat kepada Ridho untuk bersanding dengan cawagub dari internal partai banteng tersebut.
Untuk cawagub yang akan mendampingi Bachtiar, Irfan mengatakan saat ini sudah banyak alternatifnya. Setidaknya para pendaftar penjaringan di PAN seperti Mustafa, Arinal Djunaidi, Gunadi Ibrahim, dan Ananda Tohpati.
’’Karena realistis saja, mungkin hasil survei mereka di bawah Pak Bachtiar,” ucap Irfan.
Sekretaris DPW PAN Lampung Iswan H. Caya menambahkan, desakan dari ketua umum karena Bachtiar merupakan ikon partai.
Setelah melaporkan dinamika politik yang berkembang saat ini, Zulkifli juga meminta Bachtiar untuk berkomunikasi intensif dengan seluruh partai politik (parpol) dan personal yang akan mencalonkan diri dalam Pilgub 27 Juni 2018.
’’Arahannya tadi jelas. Untuk ketua DPW tetap maju di nomor satu. Sedangkan dinamika dan formasinya, kami akan melihat koalisi. Jadi akan intensif berkomunikasi dengan personal atau parpol,” ucap ketua tim pemenangan pilkada daerah (TPPD) PAN Lampung ini.
Dalam pertemuan kemarin, TPPD juga melaporkan soal hasil penjaringan cagub-cawagub. Di mana, total ada enam pendaftar cagub. Yakni M. Alzier Dianis Thabranie (ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Lampung), Mustafa (bupati Lampung Tengah), Arinal Djunaidi (ketua Golkar Lampung), M. Ridho Ficardo (gubernur Lampung), Ananda Tohpati (pengusaha), dan Bachtiar Basri (wakil gubernur Lampung). Bachtiar juga mengambil formulir pendaftaran sebagai cawagub.
’’Tahapan selanjutnya adalah verifikasi serta survei elektabilitas dan popularitas. Yang menyurvei adalah lembaga survei profesional yang bekerja sama dengan DPP. Hasil survei bisa keluar pada pertengahan Agustus. Survei biasanya satu bulan. Sambil menunggu survei, kami juga akan melihat eskalasi politik, baik koalisi parpol maupun pasangan Pak Bachtiar,” paparnya.
PAN pun membuka pintu secara terbuka terhadap semua partai politik (parpol) untuk berkoalisi. Menurut dia, tidak ada istilah koalisi permanen dalam Pilgub Lampung. Kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung koalisi PAN, Gerindra, dan PKS dalam Pilgub DKI Jakarta lalu tidak menjadi patokan.
’’Nggak ada koalisi permanen. Kepentingan nasional berbeda dengan daerah. Koalisi di Pilgub DKI Jakarta itu memudahkan komunikasi saja. Partai diserahkan kepada dinamisasi di lapangan,” ujar Iswan.
Soal PKS yang sudah merekomendasikan Mustafa sebagai cagub, Iswan mengatakan, itu pun belum klir. ’’Mustafa juga belum punya pasangan. Belum ada yang klir, masih penilaian dan penjajakan semua. Belum ada yang klir, masih cair semua parpol,” tukasnya.
Sebelumnya, saat mengembalikan berkas cagub ke DPW PAN, Ridho menyatakan, peluang bersama Bachtiar masih sangat terbuka. Ketua DPD PD Lampung ini pun mengapresiasi sikap Bachtiar yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mencari cawagub lain. ’’Karena beliau juga memahami situasi yang saya hadapi,” bebernya pada Selasa (25/7) lalu.
Ridho pun menggarisbawahi majunya dia sebagai gubernur periode kedua ini sudah melewati tahap konsultasi dengan Bachtiar. Selama ini, Ridho memang selalu berkonsultasi dengan Bachtiar dalam hal apa pun, apalagi dalam hal isu strategis.
’’Jadi kami putuskan berdua. Kalaupun misalnya, bahasa kasarnya, kemungkinan terburuk itu misalnya tidak bersama (berpasangan) Pak Bachtiar pun, itu atas seizin Pak Bachtiar. Misalnya nanti ada cawagub A atau B, itu pasti atas restu beliau,” ujarnya. (dna/c1/fik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Siap-Siap Hengkang dari Pansus Angket KPK
Redaktur & Reporter : Budi