Ketum PBNU Setuju Hari Santri, Asal Digelar 22 Oktober

Minggu, 26 Oktober 2014 – 16:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj setuju dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingati hari santri, tapi bukan bertepatan dengan tahun baru umat islam dunia.

"Hari santri saya usulkan 22 Oktober, jangan 1 Muharram. Kalau 1 Muharram, awal tahun Hijriyah milik umat Islam internasional," kata Kiai Said di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (26/10).

BACA JUGA: Ibas Desak Jokowi Jelaskan Kadar Keterlibatan Megawati

Jika pemerintahan Presiden Joko Widodo ingin ada perayaan hari santri di Indonesia, Kiai Said ingin momentum yang dipilih adalah lahirnya resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari, 22 Oktober 1945.

"Kalau hari santri hari khas umat Islam Indonesia yaitu ketika santri berperan besar melawan penjajah Belanda, 22 Oktober. Ini  sesuai resolusi jihad Kiai Hasyim, yang menyeruhan semua umat Islam melawan Belanda," katanya.  (Fat/jpnn)

BACA JUGA: Ara Tinggalkan Kediaman Mega Tanpa Bicara

BACA JUGA: Jokowi Dituding tak Konsisten

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Dikuasai Satu Budaya, Kabinet Trisakti Jokowi-JK tak Sah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler