Ketum PKB Ingatkan Pemerintah, Jangan Tumpang-tindih!

Sabtu, 26 Juni 2021 – 22:47 WIB
Dokumentasi: Ketum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan pemerintah terkait kebijakan yang diambil dalam menghadapi melonjaknya jumlah masyarakat yang terpapar COVID-19.

Gus Muhaimin mengingatkan pentingnya pemerintah pusat dan daerah untuk kompak.

BACA JUGA: Santri Tewas Dikeroyok, LaNyalla Angkat Bicara

Jangan sampai tumpang-tindih kebijakan seperti yang terjadi di awal pandemi lalu, terulang kembali.

Terutama di wilayah yang tingkat penyebarannya tinggi seperti DKI Jakarta.

BACA JUGA: Bawaslu Sebut 2 Racun Demokrasi yang Harus Diberantas

"Sekarang sebaiknya satu komando, jangan asal mengeluarkan kebijakan di masing-masing daerah tanpa ada koordinasi dengan pusat dan kalau pusat sudah instruksi, ya harus dijalankan," ujar Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (26/6).

Gus Muhaimin mengingatkan di awal pandemi lalu terjadi perbedaan data serta kebijakan yang disajikan pemerintah pusat dan daerah.

BACA JUGA: Puan Ingatkan Perang Melawan yang Satu ini Tak Boleh Kendur!

Akibatnya, publik menjadi bingung dan sulit membedakan mana data dan kebijakan yang benar atau sebaliknya.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra itu menegaskan hal semacam itu tak boleh terulang.

Menurutnya, penyampaian data penyebaran COVID-19 termasuk kebijakan untuk menanganinya harus seragam dan bersumber dari satu pintu.

"Termasuk juga periodenya. Kalau pusat menetapkan pengetatan selama 14 hari, daerah juga begitu sehingga semua kebijakan yang diambil bersama tidak hanya seiring seirama tetapi terkendali," ucap Muhaimin.

Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana COVID-19 DPR RI ini juga meminta pemerintah pusat dan daerah menyempurnakan strategi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21/2020.

Dia pun mendesak pemerintah pusat dan daerah segera mengambil kebijakan 'emergency' dengan pengetatan dan pembatasan mobilitas serta aktivitas warga untuk mencegah terus melonjaknya kasus positif dan kematian akibat COVID-19.

Tak hanya membatasi aktivitas masyarakat, Gus Muhaimin juga meminta pemerintah pusat dan daerah meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19.

"Mereka ini garda terdepan kita, pahlawan kesehatan yang harus dilindungi agar tetap bisa memberikan pelayanan terhadap pasien COVID-19," pungkas Gus Muhaimin.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler