Keuangan Syariah Terkendala Pemahaman Masyarakat

Rabu, 10 Agustus 2016 – 01:42 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - MATARAM – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Prijono mengatakan, ekonomi syariah di Provinsi NTB berpotensi untuk berkembang. Sebab, perbankan syariah di NTB memiliki pangsa pasar yang sangat besar.

Namun, yang masih menjadi kendala dan penghambat adalah pemahaman masyarakat mengenai konsep syariah yang masih lemah. 

BACA JUGA: Produksi Gas Anak Usaha Pertamina Diproyeksi Lampaui Target

“Ekonomi syariah di NTB berpotensi untuk berkembang. Namun kendala pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap konsep ekonomi dan keuangan syariah perlu diperhitungkan,” kata Prijono, Senin (8/8).  

Prijono menyebut, perbankan syariah yang memiliki pangsa aset 7,3 persen justru mengalami peningkatan di triwulan kedua 2016 sebesar 8,14 persen (year on year). Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,23 persen (y-o-y).

BACA JUGA: Industri Alas Kaki Keteteran Lawan Produk Vietnam

Hal yang sama juga terjadi pada perhimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,62 persen hingga 17,86 persen (y-o-y) dan penyaluran pembiayaan /kredit mencapai 4,20 persen hingga 7,29 persen (y-on-y).  

Kenyataan     ini menunjukkan bahwa perbankan syariah di NTB memiliki momentum yang baik untuk mempercepat pertumbuhannya. Itu seiring dengan reaksi masyarkat yang positif terhadap keberadan perbankan syariah di NTB.

BACA JUGA: Investasi Berpotensi Melambat Lagi

“Pemahaman tentu tidak bisa dibangun dalam satu malam saja. Tetapi melalui proses dan diperlukan pionir-pionir yang memahami suatu konsep secara menyuluruh,” ungkap Prijono. (luk/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Lion Air Pastikan Tiket Murah Tetap Mengutamakan Pelayanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler