KH Ali Maschan Bersyukur Zikir di Istana Negara Jadi Tradisi

Selasa, 31 Juli 2018 – 22:58 WIB
Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi (paling kiri). Foto: MDHW

jpnn.com, JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Husna, Jawa Timur, KH Ali Maschan Moesa menyambut positif zikir dan doa bersama yang akan digelar di Istana Negara, Rabu (1/8).

Menurut dia, kegiatan itu sangat positif karena berzikir membuat manusia akan mengingat Allah SWT.

BACA JUGA: MDHW Gelar Zikir di Istana, Ulama Aceh Sambut Positif

Apalagi, ini merupakan kali kedua zikir dan doa bersama dihelat di Istana Negara.

Dengan demikian, acara bertema Amanah Pemimpinnya, Makmur Rakyatnya, Berkah Negerinya itu tidak ubahnya sebuah tradisi.

BACA JUGA: Panglima TNI Buka Bersama Habib demi Persatuan Indonesia

”Pada prinsipnya, zikir adalah cara kita (umat Islam) mengingat Allah. Ini sangat positif untuk dijadikan tradisi dan upaya membangun bangsa yang religius,” tutur Kiai Ali, Selasa (31/7).

Kiai Ali juga mengaku prihatin karena mulai banyak umat yang memiliki prinsip membela agama. Padahal, kata dia, hal itu ada nomor kesekian.

BACA JUGA: Panglima TNI-Kapolri Ajak Ulama Kaltim Jaga Keamanan

”Yang paling prinsip adalah mengingat Allah. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun dalam berdakwah tidak pernah mengatakan untuk selalu ingat Islam, tetapi mengingat Allah,” imbuh Kiai Ali.

Dia juga menilai anggapan sebagian pihak bahwa acara itu bermuatan politis sebagai hal yang wajar.

Sebab, saat ini memasuki tahun politik. Namun, Kiai Ali menegaskan, tidak ada yang berhak menghakimi orang datang dan ikut berdikir.

”Kita kembalikan saja pada hati masing-masing. Kita datang untuk apa? Berzikir mengingat Allah. Biarkan saja ada yang ngomong itu agenda politik dan sebagainya,” kata Kiai Ali.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Hery Haryanto Azumi mengatakan, sebanyak 2.000 jemaah dan 1.000 kiai dan habib siap berzikir dan berdoa bersama di Istana Negara.

Dia menambahkan, jemaah, kiai dan habib itu sudah terkoordinasi dalam undangan yang dibagikan MDHW.

"Antusiasme mengikuti zikir di Istana Negara besok sangat tinggi. Namun, karena keterbatasan tempat, hanya 2.000 jamaah dan 1.000 kiai dan habib yang bisa masuk. Kami mohon maaf kepada para pihak yang tidak kebagian undangan," kata Hery.

Dia menjelaskan, tingginya animo masyarakat mengikuti zikir dan doa bersama membuat MDHW akan menggelar acara serupa di setiap provinsi dan kota di seluruh Indonesia. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI & Ulama Jogja-Jateng Bersinergi demi Toleransi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler