jpnn.com, SAMARINDA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan safari Ramadan di Mapolresta Samarinda, Kalimantan Timur, Jum'at (8/6).
Safari Ramadan ini merupakan yang ketujuh setelah Medan, Tasikmalaya, Lombok, Surabaya, Lampung, dan Yogyakarta.
BACA JUGA: Panglima TNI & Ulama Jogja-Jateng Bersinergi demi Toleransi
Acara safari Ramadan yang diisi dengan buka puasa bersama, salat Tarawih berjemaah dan santunan anak yatim tersebut dihadiri 50 ulama lebih se-Kaltim dan sekitar 1500 pasukan dari TNI-Polri.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam sambutannya mengatakan bahwa daerahnya merupakan provinsi patut mendapat perhatian khusus terkait terorisme.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Kapolri Kumpulkan Sejumlah Menteri
"Banyak aksi terorisme terjadi di sini, seperti tahun lalu," kata Awang.
Selain itu, terkait dengan makin dekatnya hajatan pilkada serentak, Awang meminta semua pihak tidak menggunakan agama untuk kepentingan politik.
BACA JUGA: Kapolri Sebut JAD Miliki Jaringan di Seluruh Indonesia
"Agama tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik praktis," tambah Awang.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, rasa aman merupakan modal penting dalam sebuah bangsa.
"Bukan sumber daya alam dan lainnya. Kalau sudah aman, kita bisa melakukan apa saja, termasuk menjadi masyarakat yang sejahtera," kata Tito.
Berkaitan dengan tahun politik, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak di Kaltim karena hingga hari ini belum ada gejolak apa pun. Situasi Kaltim masih kondusif.
Meski begitu, dia tetap meminta semua pihak berhati-hati dengan situasi jaringan terorisme di Kaltim.
"Tahun lalu ada bom meledak di gereja. Tentu pengalaman itu harus membuat kita tetap waspada dan hati-hati," tambah Tito.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDWH) Hery Haryanto Azumi yang ikut dalam rombongan mengatakan, salah satu poin penting dalam safari Ramadan di Kaltim ini adalah Panglima TNI-Kapolri mengajak ulama Kaltim untuk ikut menjaga rasa aman menjelang Lebaran dan pilkada.
"Ulama merupakan elemen yang sangat dekat dengan umat. Ulama memiliki kepemimpinan yang mengakar. Jadi melibatkan ulama untuk menjaga kondusivitas sebuah langkah yang tepat," terang Hery. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Minta Propam Sikat Oknum yang Doyan Pungli
Redaktur & Reporter : Ragil