BACA JUGA: Anwar Ibrahim Ziarah ke Makam Gus Dur
Secara terang-terangan, pemimpin 48 tahun itu menyebut India dan Tiongkok sebagai dua negara saingan AS
BACA JUGA: Calon Incumbent Sri Lanka Unggul
Belakangan, tepatnya pasca krisis ekonomi, dua negara yang terletak di Benua Asia itu memang terus membayangi prestasi AS sebagai raksasa ekonomi terbesar dunia"Selama beberapa dekade, Washington selalu minta kita untuk sabar
BACA JUGA: Dua Masjid Dilempari Kepala Babi
Juga, pada saat permasalahan (ekonomi) yang kita hadapi menjadi semakin parahSementara, Tiongkok tidak perlu menunggu untuk membangkitkan perekonomiannyaJerman juga tidak menungguIndia juga tidak," paparnya seperti dilansir The Times of India kemarin (28/1).Dalam kesempatan itu, Obama mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintahan untuk lebih serius membangkitkan perekonomian AS pasca krisis"Negara-negara tersebut tidak tinggal diamNegara-negara tersebut tidak ingin hanya berada di posisi keduaMereka berusaha keras mengedepankan matematika dan sainsMereka membangun kembali infrastruktur yang ada," papar presiden ke-44 AS tersebut.
Selain itu, lanjut Obama, negara-negara saingan AS itu juga lebih serius berinvestasi dalam bidang energi ramah lingkungan"Mereka serius karena mereka ingin menciptakan (lapangan) pekerjaan baru," tandasnyaKarena itu, dia tidak ingin AS tertinggalTerutama, dalam menciptakan lapangan kerja baru demi bangkitnya perekonomian negeri adidaya tersebut
Lebih lanjut, Obama mengungkapkan kekhawatirannya jika dua negara Asia itu benar-benar sukses menyalip AS"Saya rasa, saya tidak akan pernah bisa menerima kenyataan AS berada di posisi keduaSekeras apapun, setidaknyaman dan sesengit apapun perdebatan yang akan terjadi, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan kita," tegas presiden keturunan Kenya itu
Kemarin, Obama juga mengakui perubahan fokus agenda politik dari reformasi sistem kesehatan ke penciptaan lapangan kerjaMeski tidak blak-blakan, orang nomor satu Gedung Putih itu menyadari kekalahan Partai Demokrat dalam pemilihan senator Massachusetts lalu, sedikit banyak ikut mengubah haluan partaiKarena itu, di hadapan Kongres, dia menyebut lapangan pekerjaan sebagai prioritas pemerintah sepanjang 2010 ini
"Satu dari 10 warga Amerika masih menganggurMayoritas bisnis di negeri ini masih tidak aktifJadi, saya paham benar kekhawatiran yang Anda rasakanSemua itu bukan hal baru," ujarnyaUntuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat, Obama mengalihkan anggaran sebesar USD 30 miliar (sekitar Rp 281,7 triliun) yang semula untuk Wall Street ke perbankanDengan demikian, para pengusaha kecil bisa mendapatkan pinjaman ringan dan memulai kembali bisnis mereka
Tapi, presiden kulit hitam itu mengatakan bahwa strategi tersebut tidak akan langsung berdampak"Langkah ini tidak akan otomatis mengembalikan tujuh juta lahan pekerjaan yang hilang selama dua tahun terakhirSatu-satunya cara mengembalikan sepenuhnya pekerjaan masyarakat adalah dengan meletakkan landasan jangka panjang baru yang efektif untuk membangkitkan perekonomian nasional," tandasnya.
Obama juga menegaskan bahwa dia tidak pernah menyerah dalam mendatangkan perubahan bagi ASSlogan "Change We Can Believe In" yang dia usung sejak kampanye 2008 lalu, menurut pria kelahiran Hawaii itu juga masih berlaku"Saya sadar, saat ini banyak warga Amerika yang tidak yakin bahwa kita mampu melakukan perubahan, atau setidaknya menghantarkan perubahan ituPerubahan tidak begitu saja terjadi dalam waktu singkat," ungkapnya seperti dikutip Agence France-Presse. (hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Korea Dilaporkan Saling Tembak
Redaktur : Antoni