Khawatir Terjadi Polarisasi, PKS Ingin Pilpres 2024 Diikuti 3 Paslon

Jumat, 30 Desember 2022 – 23:01 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Foto: Humas PKS

jpnn.com, JAKARTA - Presiden PKS Ahmad Syaikhu berharap kontestasi Pilpres 2024 bisa memunculkan pasangan calon yang lebih dari dua pasang demi menghindari polarisasi politik setelah Pilpres 2019.

Syaikhu mengatakan itu dalam Pidato Akhir Tahun Presiden PKS yang disiarkan melalui daring, pada Jumat (30/12).

BACA JUGA: Mulyanto PKS Sentil BRIN soal Kabar Badai, Urusan Cuaca Biar BMKG Saja

“PKS pada Pilpres 2024 menghendaki terbentuknya minimal tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," kata mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu, Jumat. 

Menurut Syaikhu, polarisasi berkepanjangan di tengah masyarakat perlu dihindari para aktor politik, karena menghambat terjadinya kesejahteraan rakyat. 

BACA JUGA: PKS Menolak Keras Subsisi Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

“Kontestasi politik yang seharusnya mengantarkan pada keadilan dan kesejahteraan rakyat, justru malah berujung pada polarisasi berkepanjangan di tengah masyarakat,” kata legislator Komisi I DPR RI itu. 

Namun, Syaikhu menyadari mewujudkan tiga pasangan Capres-Cawapres 2024 tidak mudah dengan adanya prasyarat Presidential Treshold (PT) 20 persen. 

BACA JUGA: Nomor Urut Partai Gelora di Atas PKS, Anis Matta Ajak Kader Meniru Maroko

"Selama ini Presidential Threshol 20 persen amat tinggi, sehingga membatasi hak dan peluang partai politik untuk dapat mengusung capres dan cawapres,” kata dia. 

Menurut Syaikhu, PKS tidak diam saja menyikapi sulitnya mewujudkan tiga pasangan capres-cawapres. 

Partai berkelir putih, hitam, dan oranye itu telah berjuang dengan mengajukan permohonan uji materi atau judicial review ke MK agar aturan soal PT 20 persen tak berlaku. 

"Ditolak oleh MK, tetapi dalam salah satu catatan putusannya, MK menyetujui gagasan PKS dengan memberikan rekomendasi kepada legislatif agar dapat memberikan angka yang rasional dan ilmiah terhadap ambang batas Presidential Threshold,” katanya. (ast/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler