jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Beragam cara dilakukan masyarakat mengisi kegiatan di akhir tahun ini.
Salah satunya Masjid Al Aqsha Delatinos Bumi Serpong Damai (BSD) yang menggelar khitanan massal.
BACA JUGA: Saat Hasto dan Eriko Bergaya Betawi di Khitanan Massal PDIP, Lihat yang Terjadi
Sunatan massal itu ditujukan khusus bagi anak-anak duafa yang ada di sekitar masjid.
"Sebenarnya kegiatan ini rutin digelar setiap tahun, tetapi sempat terhenti karena pandemi," kata Kepala Biro Kesehatan Masjid Al Aqsha Delatinos Budi Kurniawan, Sabtu (17/12).
BACA JUGA: Rayakan Maulid Nabi, PDIP Gelar Khitanan Khas Budaya Betawi
Jemaah dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) juga bersyukur karena kegiatan itu antusias diikuti anak-anak duafa.
Pada kegiatan di tahun 2018 total sebanyak 217 anak dikhitan.
BACA JUGA: Satgas TNI Bersama Yayasan BSMI Gelar Khitanan Massal Gratis
"Alhamdulillah, sekarang kami bergerak lagi, dan saat ini ditambah lagi dengan kegiatan pengobatan gratis yang melibatkan dokter-dokter spesialis,” ujarnya.
Sunatan massal dan pengobatan gratis ini memang dinanti masyarakat selain karena pas dengan momen liburan anak sekolah, para peserta juga mendapatkan bingkisan dari masjid.
Semua kegiatan itu terlaksana dengan baik berkat kerja sama jemaah dan DKM masjid serta masyarakat sekitar.
“Semuanya gratis, dana biaya pelaksanaan kami kumpulkan dari jemaah," ungkapnya.
Sunatan massal itu juga menghadirkan Jodhi dan Edwin Super Bejo pelawak serta juga pendongeng untuk membuat suasana menjadi meriah dan menghibur anak-anak.
"Peserta paling kecil dengan usia 1,5 tahun dan paling besar 14 tahun," kata Drg. Silvia Andini, ketua Pelaksana Khitan massal.
Tak ada wajah ketakutan bagi anak-anak yang akan disunat, karena mereka sebelum disunat juga diarak dahulu memakai andong dan kereta kelinci sambil dikawal moge serta sedan polisi keliling komplek perumahan.
Jodhi dan Edwin Super Bejo tak ketinggalan menyiapkan mental dengan guyonan kocak, sehingga anak-anak menuju ruang sunat dengan sukacita.
"Anak-anak yang disunat dengan metode klamp ini bisa langsung memakai celana dan berjalan, sehingga turun dari meja sunat mereka langsung tersenyum karena bisa mengambil bingkisan yang berisi baju koko, jajanan dan uang saku," tambah Silvia.
Teknik bedah sunat metode klamp ini adalah tindakan bedah kecil. Dokter akan membungkus alat kelamin pasien dengan alat mirip tabung dan kulup yang akan dibuang dijepit menggunakan cincin penjepit khusus.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan klamp sebagai metode sirkumsisi yang paling aman.
Para orang tua anak-anak yang dikhitan memberikan apresiasi yang tinggi dan berharap kegiatan serupa juga dilakukan tahun depan.
“Kami berterimakasih, pelayanan dan kebaikan dalam acara ini, terutama hadiah dan hiburannya yang membuat anak-anak riang. Berkah buat semua," kata Ibunda Noah dan Alfatheer, yang kedua anaknya ikut disunat. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HJCI Sukseskan Khitanan Massal di Bogor
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad