jpnn.com, SURABAYA - Suhu politik jelang Pilkada Jawa Timur kian memanas. Kedua calon gubernur Jatim, Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa saling berebut suara nahdiyin.
Masing - masing calon juga mengklaim mendapat restu dari sejumlah ulama dan kiai NU Jatim.
BACA JUGA: Pendamping Khofifah Segera Diumumkan
Bahkan Gus Ipul mengklaim dirinya didukung kiai Madura dan tapal kuda, sedangkan Khofifah didukung Kiai Haji Salahuddin Wahid, Tebu Ireng.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Kiai Haji Asep Saifudin Chalim, juga mengeluarkan pernyataan sikap untuk memilih Khofifah pada Pilkada Jatim 2018 mendatang.
BACA JUGA: Saat Gus Ipul Cangkrukan Bareng Anak-Anak Muda Hebat
Pernyataan ini dikeluarkan, setelah Tim 17 yang terdiri dari sejumlah kiai Pondok Pesantren Jawa Timur melakukan itikad politik hingga memutuskan memilih Khofifah sebagai cagub.
"Fatwa politik wajib memilih Khofifah ini, dikeluarkan karena Khofifah dianggap pemimpin yang berkarakter, tegas , jujur, amanah dan berwawasan luas," tutur Kiai Haji Asep, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Ungkap Materi Pertemuan dengan Khofifah
Selain mengeluarkan fatwa politik, Pondok Pesantren Amanatul Ummah juga mendeklarasikan sahabat Khofifah yang dihadiri oleh sekitar 500 relawan dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Deklarasi yang sedianya dihadiri langsung oleh Khofifah batal karena Menteri Sosial ini ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan di Kota Malang.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Dipolisikan, PDIP Waspadai Provokasi SARA
Redaktur & Reporter : Natalia