Khofifah Larang Siswa Ikut Demo Tolak RUU Kontroversial

Senin, 30 September 2019 – 09:38 WIB
Khofifah Indar Parawansa

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kalangan orang tua dan pendidik di sekolah untuk mengawasi anak dan siswanya agar tidak ikut-ikutan aksi demo turun ke jalan.

Belakangan ini marak siswa ikut demo yang menyoal sejumlah rancangan undang-undang kontroversial yang kini menjadi isu nasional.

BACA JUGA: Khofifah Beri Santunan Warga yang Pulang dari Wamena

"Besok (Senin) adalah hari efektif masuk sekolah. Jadi kalau, misal, besok ada siswa yang tidak masuk sekolah tanpa alasan jelas, kepala sekolah harus berkoordinasi dengan orang tua atau wali muridnya," kata Khofifah saat memberi sambutan di acara Harlah Ke-73 Muslimat NU di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu.

Dia mengingatkan agar ibu-ibu muslimat yang hadir, juga seluruh jajaran orang tua di wilayahnya agar proaktif mengawasi anaknya yang kini duduk di bangku sekolah, khususnya di jenjang SMA/SMK maupun Madrasah Aliyah.

BACA JUGA: 6 Calon Perusuh Demo di Jakarta Ditangkap, Ada yang Umur 61 Tahun

"Tolong diingatkan dan dipastikan anaknya, masuk sekolah. Tidak ikut-ikutan unjuk rasa," kata Khofifah mengingatkan. 

Oleh karena itu, orang tua siswa harus aktif berkoordinasi dengan guru atau kepala sekolah.

BACA JUGA: Korban Demo Pelajar, Briptu Charis Patah Tulang Hidung, Tunangan Ditunda

Demikian pula sebaliknya. Hal ini demi mengantisipasi siswa membolos belajar demi mengikuti unjuk rasa sebagaimana para mahasiswa, seperti terjadi pada Jumat (27/9), tidak terulang.

"Pesan dalam surat edaran ini saya rasa terang referensi dari Pak Mendikbud, supaya anak-anak terhindar dari hal yang memang menurut Undang-undang Perlindungan Anak harus dilindungi dari kemungkinan mereka terdampak dari kekerasan atau potensi terjadinya kekerasan," kata Khofifah. 

Tidak dijelaskan oleh Khofifah mengenai mekanisme sanksi jika terjadi lagi siswa membolos dan melakukan aksi di jalanan, seperti akhir pekan ini.

Khofifah mengatakan sekolah jenjang SMA/SMK kendali ada di Pemerintah Provinsi dan ditegaskan bahwa hari Senin (30/9) sebagaimana pada hari Jumat (27/9) adalah hari efektif belajar-mengajar. Tidak ada libur.

"Kami di Pemprov Jatim menyampaikan, SMA/SMK di dalam koordinasi Pemprov. Kemarin (Jumat, 27/9) hari efektif belajar-mengajar. Besok (Senin, 30/9) juga hari efektif belajar-mengajar, karena tidak diliburkan. Semua kepala sekolah dan guru punya tugas untuk memberikan konfirmasi kepada orang tua," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler