jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengungkap keistimewaan tanah dan air yang dibawanya ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Tanah dan air itu diserahkan Gubernur Khofifah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu pada Senin (14/3).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Mendadak Meninggalkan Lokasi Perkemahan di IKN Nusantara, Ada Apa?Â
Menurut Khofifah, tanah itu diambil setelah melalui serangkaian prosesi di dua Keraton Kerajaan Majapahit, yaitu Kedaton dan Kumitir, sedangkan airnya berasal dari tujuh sumber.
Ketujuh sumber itu, di antaranya sumber mata air Banyu Panguripan di Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
BACA JUGA: Pemkab Batang Usulkan Banyak Formasi PPPK 2022, Mayoritas untuk Guru
Khofifah menyatakan semua lokasi pengambilannya telah mendapat persetujuan para pakar, budayawan, dan sejarawan Majapahit.
Dia mengeklaim tanah dan air yang dibawanya untuk disatukan dalam Kendi Nusantara di IKN, tak sembarangan.
BACA JUGA: Dokter Sunardi Tewas Ditembak, Bang Reza Usul Densus 88 Dilengkapi Alat Ini
Keduanya memiliki nilai sejarah dan korelasi yang cukup besar dengan nama ibu kota baru, yaitu Nusantara.
Tanah dan air itu berasal dari tempat yang disebut sejarah sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit, di mana tercetusnya istilah kata Nusantara oleh Mahapatih Gajah Mada.
Dalam sumpahnya, Gajah Mada menyatakan akan berpuasa sampai semua pulau-pulau di wilayah Nusantara menyatu pada abad kejayaan Majapahit, yaitu abad ke-14, di bawah kepemimpinan Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
"Ini semua tertulis di dalam Buku Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Selain itu, ada Buku Sutasoma karya Mpu Tantular yang menuliskan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa," beber Khofifah diberitakan jatim.jpnn.com pada Senin.
Saat dibawa ke IKN, tanah dan air itu dikemas dalam wadah berupa kendi dan kendil dari tanah liat yang dibalut dengan kain batik khas motif Surya Majapahit Mojokerto, serta untaian bunga melati dan kantil.
Gubernur Khofifah pun menyerahkan langsung dua unsur alam itu kepada Presiden Jokowi saat ritual penyatuan air dan tanah ke dalam Kendi Nusantara sebagai penanda awal pembangunan IKN.
Mantan Menteri Sosial RI itu mendukung penuh pembangunan IKN sebagai ibu kota negara yang baru.
Dia juga menilai pemilihan nama Nusantara sangat sesuai dengan identitas banga Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
"Menurut referensi yang saya baca, dalam sumpah Palapa yang diikrarkan Mahapatih Gajah Mada termaktub kata Nusantara yang maksudnya pulau- pulau yang sangat banyak," ucap Gubernur Khofifah.
Nah, pulau-pulau yang sangat banyak itu adalah satu rangkaian ketika bersatu menjadi Nusantara.
"Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma mangrwa kita wujudkan bahwa kebhinekaan ini harus di dalam satu kesatuan dan kebenaran tidak mendua. Hal tersebut termaktub dalam buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca dan Sutasoma karya Mpu Tantular," tuturnya. (mcr12/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam