jpnn.com, BANDUNG - Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masawita) KH. Maman Imanulhaq mengatakan Indonesia harus menjadi panggung toleransi dunia.
"Beragam suku, budaya, agama, ras dan tata perilaku dalam kehidupan masyarakat mewarnai budaya toleransi di tanah air. Semangat toleransi yang dibalut dengan rasa nasionalisme menjadikan negara ini diapresiasi internasional sebagai role model keberagaman yang harmonis," kata Kiai Maman saat menyampaikan orasi budaya dalam Festival Pesona Bauran Cap Go Lak 2019 di Lapangan Manisi Kampung Jati Pasirbiru, Cibiru, Kota Bandung, Sabtu (23/2).
BACA JUGA: Maman Imanulhaq Menyerang, Priyo Enggan Komentar Panjang
“Jiwa toleransi dan ragam event budaya serta tradisi di Indonesia harus terus dilestarikan dan dikemas dalam tampilan yang kreatif, inovatif dan profesional. Saya yakin Indonesia akan jadi panggung toleransi dunia,” imbuh 'anak ideologis' Gus Dur ini.
Maman yang berorasi di atas kuda renggong menambahkan bahwa ajang yang digagas komunitas seni reak besutan Abah Enjum Cibiru, dan didukung penuh Kementerian Pariwisata RI tersebut, patut diapresiasi sebagai bentuk wujud toleransi budaya yang penuh kegembiraan, kerukunan, keharmonisan dan kebersamaan masyarakat.
BACA JUGA: Kang Maman Ajak Generasi Milenial Kreatif Menangkan Jokowi
Festival yang merupakan kolaborasi seni tradisi Sunda dengan budaya Tionghoa ini diawali kegiatan bersih desa, pembacaan alquran dan rajah ruwatan serta bersepeda keliling kampung dengan tema, “ nyapedah manjangkeun baraya”.
Puncak acara adalah atraksi dari beberapa kesenian khas Jawa Barat dari mulai reak, badawang, sisingaan, kuda renggong, kemprung jaipong dan pencak silat yang dibaurkan dengan seni rajawali, barongsai, serta liong.
BACA JUGA: TKN Jokowi - Maruf Pastikan Tidak Ada Dana Buat Relawan
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran 1, Kemenpar Rizky Handayani Mustafa mengatakan kolaborasi budaya ini menjadi nuansa yang menawan, menghibur dan menambah nilai ekonomi masyarakat. Itu terbukti dengan kehadiran ribuan pengunjung dan ratusan pedagang lokal yang menjual aksesoris budaya dan kuliner lokal.
Hal yang menarik ialah kehadiran kaum millenial yang ikut berpartisipasi dalam festival yang dihadiri Kabid Pemasaran 1 Kemenpar RI Wawan Gunawan atau Dalang Ajen, Budpar Provinsi Jabar, tokoh masyarakat, sanggar dan pondok pesantren se-Bandung Raya.
Menteri Pariwisata (Menpar RI) Arief Yahya dalam pesan tertulisnya menekankan pentingnya event kesenian seperti Festival Cap Golak ini. Karena semakin banyak event seperti ini diadakan di tiap daerah maka semakin kokoh nilai toleransi, gotong royong, kreatifitas dan juga nasionalisme.
“Perbedaan adalah sunatullah yang harus dirayakan dengan sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati. Saya yakin dengan kepemimpinan yang penuh optimisme dan bergerak maju Indonesia akan jadi contoh peradaban dunia yang damai, aman dan toleran,” kata Arief. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarkan Rilis 200 Mubalig, Kemenag Dicap Rugikan Pendakwah
Redaktur : Tim Redaksi