jpnn.com, PEKANBARU - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin dianugerahi gelar sebagai Bapak Ekonomi Syariah Indonesia oleh Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau pada hari ini, Jumat (6/3).
Pada acara penganugerahan gelar itu, Kiai Ma'ruf menyampaikan bahwa sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia sudah seharusnya menjadi pemimpin dunia dalam hal ekonomi dan keuangan Syariah yang mendatangkan manfaat dan nilai tambah.
BACA JUGA: Strategi BI Tingkatkan Pangsa Pasar Ekonomi Syariah
“Aktivitas ekonomi Syariah harus dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudharat," kata Kiai Ma'ruf di Kampus UIN Suska Riau.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu mengingatkan bahwa upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus dapat berjalan beriringan dengan perkembangan ekonomi dan keuangan konvensial.
BACA JUGA: Libur Akhir Tahun, BNI Syariah Siapkan Uang Tunai Rp180,2 Miliar
"Karena sebagai negara yang menganut dual economy system, ekonomi syariah dan konvensional harus saling bersinergi dan tidak dibenturkan satu dengan yang lain," pesannya.
Selain itu, pengembangan ekonomi dan juga keuangan syariah harus diletakkan sebagai sebuah pilihan yang rasional bagi masyarakat bahwa sistem ini memberikan manfaat dan nilai tambah yang lebih baik.
BACA JUGA: Wapres Maruf Terima Email Balasan dari Ditjen Pajak
"Sebagai sebuah pilihan yang rasional, ativitas ekonomi dan produk keuangan Syariah dapat menjadi gaya hidup bagi semua orang," jelas suami Hj Wury Estu Handayani tersebut.
Keuangan Syariah di Indonesia berkembang sangat pesat sejak didirikannya Bank Muamalat sebagai bank Syariah pertama pada tahun 1991 sampai saat ini, di mana banyak berdiri bank syariah, baik yang berupa unit usaha ataupun Bank Umum.
Hal yang serupa juga terjadi di sektor non-bank dengan lahirnya asuransi, multifinance, pasar modal, dan lembaga bisnis syariah lainnya yang termasuk sebagai salah satu penerbit sukuk terbesar di dunia.
“Pengembangan ekonomi Syariah di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi DSN-MUI yang dibentuk dalam rangka mewujudkan aspirasi umat Islam untuk masalah perekonomian,” tambah Wapres ke-13 RI itu.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam