jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj tentang khatib ataupun imam masjid selain NU, salah semua, menuai kecaman. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta Kiai Said mencabut pernyataannya itu.
Said mengatakan, dirinya maupun PBNU tidak akan tunduk pada MUI. Said menegaskan, tidak akan mencabut ungkapannya yang disampaikan dalam acara Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (27/1) kemarin.
BACA JUGA: Jelang Pemilu, Jutaan Nahdiyin Bakal Beristigasah di Jakarta
"Saya atau NU bukan bawahan Majelis Ulama, bukan bawahan Majelis Ulama. Enggak ada hak perintah-perintah saya. Majelis Ulama adalah forum silaturahmi, bukan induknya NU. Paham mboten? Mbok sekali-sekali kayak saya gitu lho nekat," kata dia saat menghadiri acara Lembaga Dakwah NU se-Indonesia di kawasan Jakarta Selatan, Senin (28/1).
BACA JUGA: Harapan Kiai Said di Harlah Muslimat NU
BACA JUGA: Ikhtiar Kiai Miftahul Akhyar demi Kemenangan Jokowi - Maruf
Said menegaskan, sebagai ketua PBNU, dia tidak boleh takut pada siapa pun. Said pun berkelakar, dirinya hanya takut kepada sang istri. "Itu pun kadang-kadang, enggak terus-terusan," ungkap Kiai Said sambil tertawa.
Said tidak memusingi kecaman dari mana pun, dia meyakini imam ataupun khatib dari NU sejauh ini tidak pernah memberikan dakwah yang radikal, provokatif dan mencaci maki.
BACA JUGA: Maruf Amin dan Para Kiai Sepuh NU Gelar Pertemuan Tertutup di Surabaya
"Yakin itu bukan NU, saya jamin bukan NU. NU enggak caci maki, Seperti (Masjid) Sunda Kelapa, Istiqlal, enggak ada itu. Karena dipegang oleh NU," tandas dia.
Dalam acara Harlah Ke-73 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (27/2) kemarin, Said mengatakan bahwa imam masjid, khatib, hingga KUA harus dari NU. Sebab jika tidak akan salah semua.
Pernyataan Kiai Said pun mendapat kritik dari sejumlah pihak. Namun tak sedikit pula yang menganggap itu wajar. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Desak Polri Tuntaskan Kasus Bisnis Prostitusi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga