Kiat Bagi Santri Agar Bisa Mendapat Beasiswa

Rabu, 21 November 2018 – 18:18 WIB
Seminar bertajuk Alumni Gontor Berbagi Cerita yang digelar Prime Foundation di ruang sidang Wisma DPR RI, Bogor, Jawa Barat. Foto: Prime Foundation

jpnn.com, BOGOR - Ratusan santri dan santriwati antusias mengikuti seminar bertajuk Alumni Gontor Berbagi Cerita yang digelar Prime Foundation di ruang sidang Wisma DPR RI, Bogor, Jawa Barat.

Seminar itu merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional Prime Foundation yang dilaksanakan di Puncak Bogor sejak 17 sampai 21 November 2018.

BACA JUGA: Beasiswa dari Pemprov, sejak SMA Hingga Lulus Kuliah

Beberapa pembicara menjadi pengisi materi dalam seminar itu. Salah satunya adalah Ahmad Muslih Rizal Maulana.

Alumnus Jurusan Hubungan Interreligious Universitas Vrije itu mengatakan, selain tekad, persiapan yang matang juga dibutuhkan untuk mendapatkan beasiswa.

BACA JUGA: Abah Sebut Pak Jokowi juga Santri, Begini Kisahnya

“Untuk mendapatkan beasiswa terlebih dahulu kita harus lolos IELTS atau TOEFL. Namun, itu semua tidak mudah. Pertama kali mencoba saya tidak langsung lolos. Karena itu, mumpung kalian masih SMA, saya anjurkan mempersiapkan mau ke negara mana dan apa syaratnya,” kata Ahmad.

Dalam kesempatan yang sama, alumnus Universitas London Wildi Adila mengatakan, santri harus mampu bersaing dengan siswa umum.

BACA JUGA: Pemprov NTB Berangkatkan 13 Penerima Beasiswa S2 ke Polandia

“Saya menyayangkan jarang sekali santri yang aktif dan giat mengikuti kegiatan internasional di dalam maupun luar negeri. Padahal kita punya banyak kesempatan untuk bisa aktif. Apalagi kita punya modal Bahasa Arab yang dapat melengkapi Bahasa Inggris yang dibutuhkan saat ini,” kata Wildi.

Salah satu penerima beasiswa Pendidikan 5000 Doktor dari Kementerian Agama Ahmad Luqman Hakim menekankan pentingnya sikap pantang menyerah.

Alumnus Universitas Mohammed V de Rabat itu menjelaskan, santi harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa.

Selain itu, santri yang aktif dalam kegiatan internasional belum tentu mendapat beasiswa.

“Bisa saja setelah mencoba lebih dari lima kali adik-adik menerima beasiswa pada percobaan keenam. Kesuksesan dalam mengejar beasiswa adalah akumulasi dari kegagalan dan pengalaman untuk terus mencoba,” kata Luqman. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Santri Harus Perkuat Wawasan Kebangsaan Demi Jaga NKRI


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler