jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) dalam fungsinya sebagai trade facilitator dan industrial assistance gencar mendorong potensi ekspor daerah, guna membangkitkan semangat para eksportir melawan turbulensi ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar focus group discussion (FGD).
BACA JUGA: Presiden Lepas Ekspor Perusahaan Penerima Fasilitas Kawasan Berikat Bea Cukai
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II Oentarto Wibowo mengaku telah menggelar FGD beragenda diskusi bersama Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Bahrain Nur Syahrir Rahardjo, awal Desember 2020.
Menurut Oentarto, tujuannya adalah supaya bisa meningkatkan ekspor, sekaligus berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).
BACA JUGA: Top, Bea Cukai Bantu Dua Perusahaan Ekspor Perdana ke Tiongkok dan Amerika
Dia menjelaskan FGD ini merupakan kegiatan lanjutan dari gelaran Sarasehan Bersama Dubes Nur Syahrir Rahardjo, awal 2020 lalu.
FGD kali ini juga menghadirkan perwakilan forwarder dari wilayah Jatim, sekaligus pengusaha yang berhasil melakukan ekspor seperti ALFI, Asperindo, Gimsi.
BACA JUGA: Bea Cukai dan Kementerian Koperasi dan UKM Dorong Peningkatan Ekspor Nasional
"Kami saling berbagi pandangan terhadap perdagangan internasional,” kata Oentarto.
Menurut Oentarto, Nur Syahrir dalam kesempatan itu menegaskan amanat Presiden RI Joko Widodo bahwa Indonesia harus meningkatkan ekspor.
“Melalui duta besar Indonesia di luar negeri, beliau ingin para UKM lebih bisa memanfaatkan duta besar untuk dapat memasarkan produk ke luar negeri," ungkapnya.
"Para calon eksportir dapat mengirimkan brosur ataupun contoh produk yang dimiliki untuk dibantu pemasarannya,” tambahnya.
Menurut Oentarto, dalam acara tersebut para UKM juga diperkenankan memamerkan produk-produk buatan mereka, mulai dari makananan, minuman, fashion, dan kerajinan.
Sementara itu, Bea Cukai Sabang juga menggelar FGD “Sabang Reborn: Semangat Ekspor untuk Kemakmuran Sabang", awal Desember 2020, untuk membangkitkan semangat para eksportir.
FGD dihadiri Pemerintah Kota Sabang, Karantina, Imigrasi, Kesyahbandaran, serta Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
Selain membahas mengenai kemungkinan ekspor yang ada di Kota Sabang, FGD juga penting untuk menyelaraskan langkah antarinstansi agar dapat bekerja sama membangun kemakmuran di sana.
Dari dua FGD itu, Bea Cukai berharap dapat menggali potensi industri berorientasi ekspor.
Selain itu, Bea Cukai terus melaksanakan pembinaan dan asistensi kepada para pelaku usaha dalam negeri.
Bea Cukai ingin menjadi mediator pelaku usaha dengan kementerian/lembaga terkait untuk permasalahan ekspor. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy