jpnn.com, MEDAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pelepasan ekspor ke pasar global produk dari perusahaan, Jumat (4/12).
Pelepasan ekspor yang dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, itu dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Jokowi: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Itu Ekspor dan Investasi
Ekspor dilakukan oleh 133 perusahaan yang terdiri dari 54 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta 79 non-UMKM dengan nilai USD 1,64 miliar atau setara Rp 23,75 triliun.
Acara digelar live di 14 wilayah, salah satunya di Medan yang dipusatkan di PT Alfo Citra Abadi.
BACA JUGA: Sukseskan PEN, Bea Cukai Dorong Ekspor Dari Berbagai Daerah
Terdapat empat perusahaan perusahaan dengan fasilitas Kawasan Berikat yang diawasi oleh Bea Cukai Medan, yakni PT Alfo Citra Abadi, PT Ori Ginalnest, PT Musim Mas, PT Permata Hijau Palm Oleo, dan juga satu perusahaan non-fasilitas yakni PT Wilmar Group.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Utara Oza Olavia, mengungkapkan bahwa nilai total ekspor yang dilepas oleh lima perusahaan itu mencapai USD 226,99 juta atau setara dengan Rp 3,29 triliun.
BACA JUGA: Bea Cukai Sukses Menggagalkan Pengiriman Paket Ganja dari Medan ke Balikpapan
Adapun negara-negara tujuan ekspornya antara lain Tiongkok, Mesir, Amerika Serikat, India, Pakistan, dan Eropa.
PT Alfo Citra Abadi merupakan eksportir produk alumunium ekstruksi.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, nilai ekspor PT Alfo Citra Abadi justru meningkat.
Januari-November 2020, ekspornya tercatat USD 34,95 juta atau meningkat 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara tujuan ekspornya yaitu AS, Kanada, dan Australia.
PT Ori Ginalnest merupakan eksportir sarang burung walet.
Pada masa pandemi Covid-19, PT Ori Ginalnest juga mampu meningkatkan ekspornya.
Januari-November 2020, ekspornya tercatat USD 46,29 juta atau naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara tujuan ekspornya antara lain Tiongkok, Australia, AS, Prancis, dan Singapura.
Oza pun menjelaskan kinerja ekspor Provinsi Sumatra Utara pada masa pandemi Covid-19 berada di jalur yang baik.
Hal ini terlihat dari neraca perdagangan ekspor Sumut pada periode Januari-September 2020 yang tercatat surplus USD 2,74 miliar.
"Surplus tersebut diperoleh dari total ekspor sebesar USD 5,65 miliar dan impor USD 2,91 miliar,” jelasnya.
Ia berharap pelepasan ekspor produk Indonesia ke pasar global dapat meningkatkan pendapatan devisa bagi negara, dan kesejahteraan bagi warga Sumut pada khsusnya. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy