KIB dan PDIP Akan Berkoalisi jika Usung Paket Ganjar-Airlangga

Jumat, 13 Januari 2023 – 09:00 WIB
Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan tidak menutup kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Hingga saat ini, KIB masih beranggotakan Partai Golkar, PPP, dan juga PAN.

BACA JUGA: KIB Diminta Segera Umumkan Capres-Cawapres pada Pilpres 2024

“Semua kemungkinan selalu ada,” kata Airlangga, beberapa waktu lalu.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin berpendapat koalisi antara KIB dan PDIP mungkin saja terjadi kalau keduanya mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

BACA JUGA: Kaleidoskop 2022 Versi Dahlan Iskan: Perkawinan Kolosal, Luhut Berkibar-kibar, Orang Terkaya

Dengan begitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa menjadi calon wakil presiden.

“Kalau yang dicapreskan Ganjar, itu bisa ketemu. KIB itu bisa bertemu dengan PDIP,  karena kita tahu bahwa  KIB pemiliknya Pak Jokowi dan bagaimanapun PDIP menunggu arahan Pak Jokowi untuk capres,” tegas Ujang, Kamis (12/1/2023).

BACA JUGA: Analisis Arifki Chaniago Tentang Peluang dan Tantangan PDIP Bergabung dengan KIB

Berbeda ceritanya jika PDIP memilih Puan Maharani sebagai Capres. Maka, koalisi tidak akan terbentuk, KIB malah bisa jadi mengusung Ganjar sebagai capres.

Dengan sikap tersebut, ada perbedaan antara PDIP dan Golkar sebagai inisiator parpol yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup. Dan, itu kata Ujang, sebagai hal yang wajar.

Namun, selalu ada kesempatan berkoalisi jika hendak mengusung Capres yang sama dan juga jelas deal politiknya. Menurutnya selain itu saat ini ada nama yang muncul yaitu Erick Thohir.

“Memang jika dari internal KIB ada Airlangga,” tegas Ujang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan ada dua faktor yang mungkin membuat koalisi tersebut bisa terwujud.

“Pertama, Golkar tidak memiliki tokoh potensial yang bisa diusung sebagai calon presiden,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, nama Airlangga Hartarto yang menjadi calon presiden (capres) dari Golkar ternyata lebih berpeluang mengisi peluang cawapres. Sehingga, Golkar patut mencari sosok lain dari eksternal.

Dedi juga menilai partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang lain yakni PPP dan PAN juga tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres.

"Airlangga Hartarto dalam beberapa survei, termasuk juga kepopulerannya di masyarakat hanya punya potensi maksimal di cawapres. Artinya potensi Golkar untuk mencari kandidat presiden itu tentu dari partai yang lain. Tidak mungkin juga disuplai oleh PAN atau bahkan PPP," ungkapnya.

Kesamaan Visi

Faktor kedua lanjut Dedi, adalah kesamaan visi-misi politik antara PDIP dan Golkar, meskipun dalam beberapa hal berbeda. Kedua partai itu cukup lama berada dalam satu gerbong koalisi sekaligus keduanya juga tidak mempunyai rekam konflik.

"Maka kemudian menjadi mungkin PDIP untuk berkoalisi dengan Golkar, dengan asumsi bahwa PDIP tetap memimpin koalisi," tambahnya.

Terkait dengan kandidasi, Dedi menilai bisa saja kedua partai itu akan memasangkan capres dari PDIP dan cawapres dari Golkar. "Jika koalisi PDIP Golkar terjadi saya kira tokoh-tokoh yang mungkin muncul adalah Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto atau Puan Maharani-Airlangga Hartarto," ujarnya.

Meski demikian, ada pula potensi koalisi lain ketika mencermati posisi anggota KIB. PPP dinilai juga mempunyai peluang untuk menjalin koalisi dengan partai berlambang banteng itu.

"Anggota KIB yang punya potensi bergabung dengan PDIP bisa saja adalah PPP. Kenapa? Karena PPP dalam sejarahnya banyak dibantu atau mungkin hubungan PPP dengan PDIP sejauh ini selalu dekat. Artinya bukan tidak mungkin pada 2024 nanti PDIP dengan PPP juga akan bersatu," pungkasnya.(fri/jpnn)


Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
KIB   PDIP   Ganjar Pranowo   Airlangga  

Terpopuler