jpnn.com, JAKARTA - PT. Liga Indonesia Baru (LIB) ) mengundang manajer 18 klub peserta Liga 1 untuk bertemu di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis (1/3). Pertemuan sekaligus untuk seminar jelang Liga 1 musim 2018.
Dari 18 klub peserta Liga 1 musim depan, hanya 13 perwakilan yang datang ke acara. Antara lain, PSMS Medan, Bhayangkara FC, PS TIRA, PSIS Semarang, Persela Lamongan, Bali United, Borneo FC, Persipura Jayapura dan Perseru Serui.
BACA JUGA: Tigor Beberkan Penyebab Mundurnya Jadwal Kick-Off Liga 1
Sembilan tim tersebut datang diwakili manajer dan asisten manajernya sekaligus.
Sedangkan, Persib Bandung, PSM Makassar, Mitra Kukar dan Arema mengirim perwakilan saja. Adapun 5 klub yang lain tanpa wakil pada hari pertama seminar kemarin.
BACA JUGA: Kick-Off Liga 1 Diundur Jadi Tanggal Sebegini
Padahal tujuan kegiatan tersebut untuk melakukan sertifikasi kepada manajer dan asisten manajer. Ini penting, karena bila tidak mengantongi sertifikat dipastikan tidak boleh mendampingi tim di bench pemain.
Persib misalnya, manajer tim, Umuh Muhtar diakui Irfan Suryadireja, asisten manajer, mengalami kendala kesehatan. “Beliau minta izin dan mendelegasikan ke saya,” kata Irfan kepada Jawa Pos.
BACA JUGA: Aduh, Kick-off Liga 1 Bisa Mundur
Pertemuan membahas sejumlah agenda. Di antaranya, regulasi Liga 1 2018, tugas pokok dan fungsi manajer dalam pertandingan, juga rencana pengembangan perangkat pertandingan.
Chief Operation Officer (COO) PT. LIB, Tigor Shalom Boboy menjelaskan mulai tahun ini, seluruh manajer klub Liga 1 harus bersertifikasi.
“Kadang-kadang ada tim manajer tapi dia tidak tahu peraturan sepak bola, ini lebih agar manajer menjadi sosok penengah saat pertandingan, bukan provokator,” terangnya.
Ada konsekuensi logis yang harus diterima klub bila manajer mereka tidak mengantongi sertifikat. Denda Rp 50 juta per pertandingan harus mereka bayar, karena manajer tidak bisa mendampingi di bench pemain.
Lebih lanjut, Tigor berharap dengan adanya regulasi baru ini, klub bisa cepat beradaptasi.
“Kalau datang besok, tentu akan kami pertimbangkan (untuk sertifikasi, Red), karena sesinya nggak terlalu padat, karena sebenarnya kami gak mau ini jadi membebani manajer,” bebernya.
Terkait, jadwal kickoff yang masih belum jelas, Tigor mengatakan situasinya sekarang masih menunggu.
Dia menjelaskan kickoff 10 Maret 2018 masih konfirm 90 persen berjalan. “Tetapi ada 10 persen faktor lain itu yang masih belum clear,” lanjutnya.
Kompetisi 2018 kali ini disiapkan dalam 34 pekan. Namun, mengacu situasi yang ada saat ini, minggu padat (hampir setiap hari ada pertandingan) bakal berlangsung dalam enam pekan.
Sebab, pada Asian Games 2018 kompetisi dipastikan libur, sedangkan Pilkada di sejumlah daerah berpotensi juga mengganggu proses perizinan.
Sementara di akhir 2018 ini, Timnas Indonesia dihadapkan pada turnamen bergengsi di Asia Tenggara, AFF Cup. Itu semua menjadi perhatian kami PT. LIB dan juga PSSI sebagai pemegang kebijakan.
Di tempat yang sama, Yandri, sekretaris tim PS TIRA mengaku pesimistis kickoff kompetisi bakal on time.
“Karena lagi-lagi, tanggungan musim lalu juga harus beres, PSSI juga sudah berkomitmen,” ujar mantan wasit tersebut.
Sedangkan Bali United melalui Yabes Tanuri CEO mereka siap kapan pun liga bakal bergulir. Beruntung bagi Bali, mereka saat ini juga tengah menjalani kompetisi regional Asia, AFC Cup 2018. “Kami punya 36 pemain, kapanpun dipastikan bergulir, Bali United siap,” terangnya. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Subsidi Kabur, Arema FC Ancam tak Ikut Liga 1
Redaktur & Reporter : Soetomo