jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komnas Disabilitas Bidang Advokasi, Sosialisasi, Edukasi dan Peningkatan Kapasitas Kikin Tarigan mendorong daerah memperkuat kelembangaan Komnas Disabilitas dalam bentuk dukungan berupa Perda maupun SK Bupati.
Menurut Kikin, Komnas Disabilitas bertugas melakukan pemantauan, evaluasi, dan advokasi pelaksanaan penghormatan, pelindungan, dan Pemenuhan Hak Disabilitas.
BACA JUGA: Lihatlah, Penyandang Disabilitas di Tangsel Piawai Bikin Kue
“Saya punya keyakinan, di era kolaborasi ini dengan berbagi peran semua pihak, masalah yang ada akan lebih mudah terselesaikan,” kata Kikin Tarigan saat hadir pada acara pelantikan dan pengukuhan Pengurus organisasi disabilitas dengan nama Difa Tangguh Polan Mandiri di Aula Desa Ponggok, Camat Polanharjo, Klaten, Kamis (14/4/2022).
Untuk diketahui, Camat Polanharjo Joko Handoyo melantik dan mengukuhkan Pengurus organisasi disabilitas di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Kemensos Beberkan Pencapaian dalam Penuhi Hak Penyandang Disabilitas
Organisasi ini akan mengelola inklusi Center yang mulai dijalankan di Kecamatan Polanharjo.
Pada kesempatan itu, Kikin Tarigan juga sempat datang ke bengkel binaan AQUA Klaten yang membuat dan memperbaiki kursi roda bagi disabilitas daksa.
BACA JUGA: Menaker Dorong Anggota ASEAN Perkuat Pengutamaan Hak Penyandang Disabilitas
Selain itu, dia juga berkunjung ke Desa Kranggan yang terdapat kelompok ibu-ibu disabilitas daksa yang memproduksi pisau dapur stainless steel untuk menambah pendapatan keluarga.
Pada kesempatan yang sama, Plant Director AQUA Klaten I Ketut Muwaranata menyampaikan disabilitas harus mendapat kesempatan dan perlakuan yang sama, termasuk kesempatan untuk berprestasi bersama.
“Di Inklusi Center kami membantu difabel mendapatkan tambahan nutrisi, peralatan terapi yang memadai dan terpenting dukungan moral dari semua yang ada, saling menyemangati,” kata Ketut.
Menurut Ketut, sejak 2015 pihaknya telah mendampingi Inklusi Center Kecamatan Karanganom (ICKK) yang menaungi 120 disabilitas, 40 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan pemberdayaan ekonomi untuk 15 Kepala Keluarga.
“ICKK menjadi salah satu pioner penanganan disabilitas dan keluarganya tingkat Jawa Tengah, merupakan hal yang strategis. Setiap minggu diadakan pertemuan semua anggota Di aula kantor Desa Karanganom," ungkapnya.
Mereka mendapatkan pemeriksaan Kesehatan dan terapi gratis yang dilakukan oleh tenaga medis dari PMI Klaten.
Selain itu, tambahnya, orang tua juga dilatih untuk bisa melakukan terapi sendiri di rumah, secara psikologis mereka juga berlatih mengenali dan mengembangkan bakat anaknya.
Kegiatan setiap minggu ini juga menjadi wadah mereka bersilaturahmi, berbagi dan saling menguatkan semangat.
Ketut menjelaskan tahun ini selain program di Kecamatan Karanganom yang terus berjalan, pihaknya juga mengembangkan program Inklusi Center di Kecamatan Polanharjo melalui Difa Tangguh Polanharjo Mandiri.
“Semoga bisa memberikan manfaat dan menjadi alternatif solusi penanganan disabilitas,” ujar Ketut.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari