Kikis Sikap Terkotak-kotak, Kampus Minta Bantuan Rusun

Kamis, 16 Februari 2017 – 09:14 WIB
Mahasiswa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Kalangan perguruan tinggi meminta pemerintah membantu pembangunan asrama atau rumah susun (rusun) mahasiswa di kampus negeri maupun swasta.

Permintaan supaya pemerintah ikut memperhatikan pembangunan infrastruktur kampus itu disuarakan Forum Rektor Indonesia (FRI).

BACA JUGA: Muhammadiyah Gabungkan Kampus-kampus Kecil

Ketua FRI Suyatno menjelaskan unit asrama mahasiswa sangat dibutuhkan. ’’Sesuai dengan kecenderungan kehidupan mahasiswa saat ini,’’ katanya di Jakarta kemarin.

Menurut rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) itu, ada kecenderungan mahasiswa saat ini terkotak-kotak.

BACA JUGA: KPK Temukan Persoalan Dana Pendidikan Tinggi

Di antaranya mahasiswa terkelompok sesuai daerah asalnya, agama, ekonomi, dan aspek lainnya. Keberadaan asrama mahasiswa, diharapkan bisa mengikis sikap terkotak-kotak itu.

Suyatno mengakui pemerintah memiliki anggaran terbatas. Sehingga bantuan pembangunan unit rusun mahasiswa bisa menggunakan skala prioritas. Misalnya untuk kampus yang sudah mendapatkan akreditasi institusi A dahulu.

BACA JUGA: Fahira: Jangan Ada Lagi Orang Tua Hancurnya Hatinya

Unit bangunan asrama juga tidak harus sesuai dengan jumlah mahasiswa. Kapasitas asrama minimal bisa menampung seluruh mahasiswa angkatan baru.

’’Misalnya seluruh mahasiswa baru, wajib tinggal di asrama selama satu tahun pertama,’’ katanya. Dengan cara ini, mahasiswa bisa dibiasakan hidup dengan beragam perbedaan. Selain itu di sela kegiatan kuliah, mahasiswa bisa mengikuti program-program pendidikan karakter di asrama.

Suyatno menegaskan pembangunan rusun asrama mahasiswa sesuai dengan semangat revolusi mental Kabinet Kerja.

Dia berharap pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, dan waduk saja. Tetapi juga infrastruktur lain yang terkait dengan program pendidikan karakter.

Kemenristekdikti menyambut baik usulan dari jajaran FRI itu. Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan tinggal berasrama memiliki dampak positif. ’’Dapat mempererat ikatan sosial mahasiswa dari penjuru Indonesia,’’ katanya.

Namun intan mengatakan selama ini pembangunan asrama mahasiswa selama ini banyak dibantu Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.

Kemenristekdikti siap berkoordinasi dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat terkait permintaan pembangunan asrama mahasiswa.

Dukungan pembangunan asrama di perguruan tinggi juga didukung oleh Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti.

Guru besar UGM itu mengatakan, perlu ada perencanaan tindak lanjut terkait usulan itu. ’’Intinya permintaan dari FRI itu adalah ide yang bagus,’’ jelasnya. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PTS Kampusnya di Ruko Bakal Ditertibkan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler