KILA 2023, Nadiem Makarim: Bangkitkan Kembali Kejayaan Lagu Anak Indonesia

Sabtu, 26 Agustus 2023 – 16:20 WIB
Drama musikal yang membawakan karya-karya pemenang dan finalis lomba cipta lagu anak kegiatan Kita Cinta Lagu Anak (KILA) tahun 2020, 2021, dan 2022. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan drama musikal yang membawakan karya-karya pemenang dan finalis lomba cipta lagu anak kegiatan Kita Cinta Lagu Anak (KILA) tahun 2020, 2021, dan 2022.

Lagu-lagu tersebut dibawakan dengan sangat baik oleh para pemenang lomba menyanyi kegiatan KILA tahun 2023 dan 2022.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Honorer K2 Merasa Belum Merdeka, Mas Nadiem Angkat Bicara, Astaga Ada Kejanggalan

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan KILA 2023 merupakan tahun keempat penyelenggaraan kegiatan ini.

Setiap tahun KILA selalu menyajikan tema yang berbeda-beda.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Lega Empat Arca Kerajaan Singasari Sudah di Museum Nasional 

Di tahun sebelumnya, dua dari tiga permasalahan besar yang kerap terjadi di dunia pendidikan, yaitu anti perundungan dan intoleransi dipilih menjadi tema wajib untuk para peserta lomba cipta lagu anak. 

"Tahun 2023 KILA kembali menyajikan tema baru, yaitu tentang cita-cita, persahabatan, dan perilaku positif," kata Ahmad Mahendra pada Pentas Musik Anak Indonesia bertema Gapai Mimpi Bersama Sahabat yang digelar di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbudristek, Jumat (25/8).

BACA JUGA: Mas Nadiem Sebut Target Jumlah Guru Honorer jadi PPPK, Merasa Bangga

Pentas KILA 2023 menjadi ajang sosialisasi bagi karya-karya pemenang lomba cipta lagu anak program KILA.

Para peserta lomba cipta lagu, ujarnya, menghadirkan karya-karya terbaik mereka dengan membawa misi komunikasi positif tentang cita-cita, persahabatan dan juga berperilaku positif untuk mengatasi permasalahan besar yang kerap terjadi di dunia pendidikan, yaitu perundungan dan sikap intoleransi. 

Selain itu, melihat animo anak-anak Indonesia yang sangat besar saat dilangsungkannya kegiatan sosialisasi di berbagai daerah, dia yakin bahwa memang lagu dan musik menjadi salah satu jembatan komunikasi yang efektif dalam penyampaian informasi kepada anak-anak.

Lebih lanjut, dikatakan dari masa ke masa, ajaran nilai-nilai budi pekerti luhur disisipkan oleh para pencipta lagu anak ke dalam lagu-lagu yang mereka ciptakan.

Termasuk ajaran tentang cinta kasih pada keluarga dan sesama, alam Indonesia, kehidupan flora dan fauna, bahkan tentang adat dan budaya, seperti yang dimuat dalam lirik lagu dolanan. 

Nilai-nilai tersebut adalah prinsip dasar yang diperlukan seorang anak untuk mengenal identitas diri sebagai anak Indonesia.

Ini adalah bekal penting untuk seorang anak tumbuh berkembang menjadi manusia berbudi luhur, peduli pada sesama, dan mencintai bangsanya. 

Nilai-nilai ini juga yang menjadi semangat dan jiwa dari KILA, setiap KILA selalu menghasilkan karya-karya baru yang terus menekankan nilai-nilai tersebut. 

"Dengan KILA diharapkan makin banyak koleksi lagu anak Indonesia yang bisa dipakai untuk mengajarkan nilai-nilai ini dengan cara yang ringan, menarik dan mudah diterima oleh anak-anak Indonesia," terangnya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya KILA telah memberikan dampak luar biasa terhadap perkembangan musik anak Indonesia.

Sejak diluncurkan pada 2020, KILA telah memberikan kesempatan kepada lebih dari 3.500 peserta dari seluruh Indonesia untuk berkarya, mengasah bakat dan berkompetisi.

Menurut Nadiem Makarim, keikutsertaan ribuan peserta dari seluruh tanah air menunjukkan bahwa kita mampu menghadirkan musik berkualitas sekaligus membangkitkan kembali kejayaan lagu anak Indonesia. 

Melalui penyelanggaraan KILA, sekaligus meegaskan semangat Merdeka Belajar di mana musik menjadi media yang relevan dan menyenangkan bagi anak untuk memperkuat semangat belajar.

“Dalam hal ini KILA berfokus pada upaya pencegahan intoleransi, perundungan dan berbagai bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan,” jelas Menteri Nadiem.

Tujuan ini sejalan dengan implementasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) yang baru saja diluncurkan sebagai episode ke-25 Merdeka Belajar.

Melalui lagu anak berkualitas, dilibatkan peserta didik sebagai agen perubahan yang berperan aktif dalam mewujudkan satuan pendidikan yang merdeka dari kekerasan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lepas 21 Ribu Mahasiswa Kampus Mengajar, Nadiem Makarim: Serap Ilmu Guru


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler