JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengevaluasi kembali kelanjutan proyek kilang Bojanegara, Banten karena dinilai tidak ekonomis"Belakangan muncul kajian yang menyebutkan proyek tersebut tidak komersial," papar Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Mochammad Harun di Jakarta, Rabu (1/9).
Ia menjelaskan, proyek itu tidak ekonomis untuk dikerjakan jika hanya membangun kilang yang memproduksi BBM
BACA JUGA: Shell Operasikan Terminal BBM di Pulau Laut
"Harusnya pembangunannya terintegrasi dengan petrokimia agar bisa dapat margin yang lebih tinggi," katanya.Menurut Harun, seluruh investor kilang tersebut akan bertemu dan membahas soal kelanjutan kilang ini setelah Idul Fitri. Pertamina telah menandatangani akte pendirian perusahaan PT Banten Bay Refinery dengan ORIDC Iran dan Petrofield, Malaysia
BACA JUGA: IHSG-Rupiah Kompak Melemah
Perusahaan ini direncanakan melakukan pembangunan kilang minyak di Bojonegara, Banten dengan kapasitas 150.000 barel per hari pada tahap pertamaRencana pembangunan kilang berkapasitas 300.000 barel per hari itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu
BACA JUGA: Matahari Kejar Target Transaksi Rp 4 T
Pada tahap awal, kilang Banten dibangun dengan kapasitas 150.000 barel per hari yang mengolah minyak mentah jenis Iranian Extra Heavy Crude sebesar 50 persen dan Iranian Heavy Crude 50 persenSeluruh minyak yang akan diolah ini dipasok ORIDC.Pembangunan kilang tahap pertama tersebut ditargetkan mulai berlangsung 2010 dengan jadwal produksi 2014Produk kilang yang didesain menghasilkan gasoline ON 90/95, diesel oil , fuel oil , avtur, elpiji, coke, sulfur, dan petrokimia akan diprioritaskan antara 70-100 persen untuk pasar domesticSisanya diekspor sesuai standar Euro IV.
Kilang yang dibangun di atas lahan milik PT Pelindo II di Bojanegara, Banten itu mendapat pasokan gas 110 MMSCFD dari PT PGN Tbk dan PT BAGS dan listrik sebesar lima MW dari PT PL(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Sulit Lepas Citilink
Redaktur : Tim Redaksi